JAKARTA, iNews.id - Sejarah Barongsai yang berasal dari China menarik diulas. Kesenian ini biasa memeriahkan Hari Raya Imlek. Pertunjukan memakai kostum menyerupai singa tersebut ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan masih dipraktikkan sampai saat ini.
Nama Barongsai secara internasional dikenal sebagai 'Wu Shi' dan 'Lion Dance'.
Kaleidoskop 2025: Ini 6 Momen Besar yang Guncang Dunia
Sejarah Barongsai
Sejarah Barongsai dalam tradisi budaya China dikenal sebagai tarian istana pada masa Dinasti Tang sekitar tahun 618 M hingga 907 M. Barongsai merupakan salah satu contoh budaya Tiongkok yang menyebar ke seluruh dunia.
Hingga saat ini, ada banyak klub khusus Barongsai yang kerap mengisi pertunjukan tradisional, terutama di perayaan Tahun Baru Imlek.
Tarian Barongsai biasanya ditampilkan oleh Singa Utara yang memiliki surai (rambut kepala) ikal dan berkaki empat serta Singa Selatan yang bersisik dan bertanduk.
Penampilan Singa Utara lebih mirip singa karena berbulu tebal, sedangkan Singa Selatan lebih mirip dengan naga (lebih dikenal sebagai Liong). Tarian ini berasal dari zaman Dinasti Han dan dipercaya sebagai metode penyembuhan dan pencegahan penyakit.
Salah satu legenda tari Barongsai yang juga dipercayai masyarakat Tiongkok adalah kisah Nian, makhluk mengerikan yang muncul di Tahun Baru Imlek untuk mengganggu manusia.
Masyarakat Tiongkok mencari cara agar tidak diganggu oleh Nian dengan menakut-nakutinya menggunakan Barongsai dan kembang api.
Gerakan Barongsai
Terdapat beberapa gerakan tari Barongsai yang terdiri atas 8 elemen dasar, yaitu shuijiao (tidur), dakai (membuka), wan (bermain), sousuo (pencarian), zhandou (berkelahi), chi (makan), gai (penutup), dan shuijiao (tidur).
Gerakan utama dalam tarian Barongsai yaitu lay see (singa memakan amplop yang berisi uang). Singa barongsai biasanya juga diberi sayuran selada air chai chin di atas amplop, bermakna hadiah untuk sang singa.
Sementara itu gerakan Fat San (singa jantan), sebagian besar sama dengan Hok San (singa betina), hanya saja lebih tegas.
Tarian Fat San:
Gerakan awal pada setiap pertunjukan barongsai.
Gerakan angkat tinggi pemain depan kemudian kepala barongsai digoyangkan.
Gerakan kiri-kanan yang berarti singa melakukan lompatan kaki dari kiri melompat ke kanan.
Gerakan ogo dan cuci.
Gerakan mengambil makanan.
Tarian Hok San:
Sing li (penghormatan): Gerakan awal pada setiap pertunjukan barongsai.
Cing hua to: Gerakan singa yang mengekspresikan semangat dan kesenangan.
Ming tian dan Ting tian: Gerakan singa yang sedang ragu-ragu.
Cun can: Gerakan variasi kaki singa yang bersemangat.
Tan pu: Gerakan singa yang sedang berjaga-jaga.
Pan tan: Gerakan singa yang siap menghadapi rintangan.
Pan can dan Shia can: Gerakan singa yang memakan makanan.
Man cik sing dan Koi cik sing: Gerakan singa yang melihat keadaan sekitar kemudian membuang atau mengusir energi negatif atau roh jahat.
Ge sik: Gerakan penutup.
Fakta Menarik Barongsai
Selain itu ada beberapa fakta menarik dalam sejarah Barongsai, yakni :
1. Barongsai merupakan gabungan dari berbagai hewan
2. Tanduk Barongsai (jambul burung) sebagai simbol kehidupan wanita.
3. Kuping dan ekor (makhluk mistis) melambangkan kebijaksanaan dan keberuntungan.
4. Tulang balik (ular) melambangkan pesona serta kekayaan.
5. Punuk di balik kepala (kura- kura) simbol dari usia yang panjang.
6. Dahi serta jenggot (naga) melambangkan kepemimpinan dan kekuatan.
Barongsai memiliki jenis warna berbeda yang masing-masingnya memiliki makna, yakni merah melambangkan api, putih melambangkan logam, gelap melambangkan air, kuning melambangkan bumi, dan hijau melambangkan kayu.
Itulah sejarah Barongsai serta fakta-fakta menariknya. Seiring menyebarnya budaya China di berbagai negara, Barongsai bukan lagi kebudayaan yang asing dan relatif bisa ditemukan di mana pun.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku