Sejarah Hari Guru Nasional, Perjalanan Panjang Pengabdian dan Perjuangan Pendidik Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Setiap tanggal 25 November, ratusan ribu guru di seluruh Indonesia merayakan Hari Guru Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap pengabdian mereka dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa. Di balik momen ini, terdapat sejarah panjang yang mencerminkan perjuangan dan dedikasi para pendidik Indonesia dalam menghadirkan pendidikan berkualitas.
Artikel ini akan menjelajahi jejak sejarah Hari Guru Nasional dari masa Hindia Belanda hingga pembentukan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan penghormatan pemerintah terhadap peran guru.
Sejarah Hari Guru Nasional diawali oleh pendirian Sekolah Guru Negeri pada tahun 1851 di daerah Surakarta yang saat itu dikenal sebagai Normal Cursus. Sekolah ini bertujuan untuk menyiapkan calon guru yang akan mengajar di desa-desa.
Pada masa Hindia Belanda, berbagai lembaga pendidikan didirikan untuk mencetak guru, mencerminkan kesadaran akan pentingnya peran guru dalam pembangunan masyarakat.
Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), terbentuk organisasi bernama Guru pada tahun 1943 di Jakarta oleh Amin Singgih dan rekan-rekannya. Organisasi ini memiliki tujuan untuk menunjukkan bahwa guru Indonesia tetap bersatu dalam kesatuan nasional.
Jepang juga membuka pelatihan militer bagi para guru, yang mencakup indoktrinasi ideologi Hakko i-chiu, latihan kemiliteran, pembelajaran bahasa Jepang, dan pemahaman ilmu bumi dari segi geopolitik.
Namun, pendudukan Jepang tidak berlangsung lama, dan Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kemerdekaan menjadi modal utama dalam perjuangan dan identitas guru di Indonesia.
Di tengah pasca-merdeka, Kongres Pendidik Bangsa diadakan di Sekolah Guru Puteri di Surakarta, Jawa Tengah. Pada kongres ini yang berlangsung selama dua hari pada 24-25 November 1945, lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Tokoh pendidik seperti Amin Singgih, Rh. Koesnan, dan lainnya memimpin kongres tersebut.
Dari kongres ini, muncul PGRI sebagai wadah perjuangan guru untuk turut serta dalam membangun dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka. PGRI merumuskan tiga tujuan mulia: mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia, mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran berdasarkan prinsip kerakyatan, serta membela hak dan nasib buruh umumnya, termasuk guru.
Seiring berjalannya waktu, peran PGRI semakin vital dalam mengawal perjuangan nasib guru. Pada 25 November 1994, pemerintah Republik Indonesia di era Presiden Soeharto, menghormati peran guru dan PGRI dengan menetapkan Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Hari tersebut ditandai sebagai hari lahir PGRI, sebagai penghargaan kepada para pendidik yang telah berjuang sejak masa kolonial hingga kemerdekaan.
Menurut Keputusan Presiden tersebut, guru memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hari Guru Nasional menjadi momen refleksi dan penghargaan terhadap kontribusi luar biasa para pahlawan tanpa tanda jasa di dunia pendidikan.
PGRI sebagai organisasi yang lahir dari semangat perjuangan dan kebersamaan para guru, terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Dalam sejarahnya, PGRI turut berperan dalam merumuskan undang-undang dan peraturan pemerintah terkait guru, seperti Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Dengan kontribusi PGRI, guru di Indonesia kini mendapatkan pengakuan lebih, termasuk dalam bentuk tunjangan profesi melalui PP 74/2008. Sebagai organisasi yang melibatkan berbagai lapisan pendidik, PGRI terus berkomitmen untuk mempertinggi kualitas pendidikan di Indonesia.
Sejarah Hari Guru Nasional menjadi bukti perjalanan panjang pengabdian guru di Indonesia. Meskipun perayaannya tidak disertai dengan hari libur nasional, Hari Guru Nasional diisi dengan berbagai kegiatan di sekolah-sekolah, termasuk upacara dan pemberian tanda jasa kepada para guru.
Demikianlah artikel mengenai sejarah hari guru nasional yang perlu diketahui. Dengan memahami sejarah ini, kita diingatkan akan peran penting guru dalam membentuk karakter, memberikan ilmu pengetahuan, dan menciptakan generasi yang cerdas dan berintegritas. Selamat Hari Guru Nasional untuk semua pahlawan tanpa tanda jasa di dunia pendidikan Indonesia! Semoga pengabdian dan semangat guru terus membara untuk mencerdaskan bangsa.
Editor: Faieq Hidayat