Sejarah Istana Batu Tulis, Tempat Ganjar Pranowo Bakal Diumumkan Jadi Capres PDIP

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjungan (PDIP) Megawati Soekarnoputri disebut akan mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP pada Jumat (21/4/2023) ini. Pengumuman akan dilakukan di Istana Batu Tulis, Bogor.

Menurut Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto calon presiden 2024 dari PDIP akan diumumkan Megawati di momen yang tepat. Untuk itu, ia meminta seluruh anggota dan kader partai menyikapi dengan bijak berbagai isu capres dan cawapres belakangan ini.

Awalnya Diduga Disabotase Rusia, Ternyata Warga Ukraina yang Meledakkan Jalur Kereta Api Polandia

"Kami tegaskan kembali bahwa keputusan capres PDI Perjuangan akan diumumkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat," kata dia, Jumat (21/4/2023).

Dari pantauan di Istana Batu Tulis, belum terlihat adanya aktivitas. Bahkan, gerbang istana masih tertutup rapat dan dijaga petugas dari dalam. Hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu-lalang. Lantas, seperti apa Istana Batu Tulis tersebut?

Tinggalkan Solo, Jokowi ke Lokasi Pengumuman Capres PDIP di Istana Batu Tulis?

Sejarah Istana Batu Tulis

Istana Batu Tulis dibangun pertama kali pada tahun 1704 oleh Vulkanologi bernama Van Riebeeck. Pembangunannya saat itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa masih ada kehidupan di Bogor setelah meletusnya Gunung Salak di tahun 1699.

Suasana Istana Batu Tulis usai Dikabarkan Jadi Tempat Mega Umumkan Capres PDIP

Istana yang terletak di Jalan Batu Tulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor ini memiliki empat bagian. Satu bangunan utama dan tiga bangunan kecil di kompleksnya.

Dibangun di lahan seluas 3,8 hektare, istana ini juga dilengkapi dengan kolam ikan, patung di pinggir kolam dan patung rusa tutul. Suasana di Istana Batu Tulis juga tenang dan sejuk karena dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun.

Ternyata, dalam sejarah Istana Batu Tulis juga erat kaitannya dengan keluarga Megawati Soekarnoputri. Diketahui, lokasi ini merupakan tempat rehat presiden pertama Indonesia, yakni Soekarno pada tahun 1968.

Dalam buku 'Kisah Bung Karno Dikucilkan di Wisma Yaso' terbitan Tempo Publishing, kala itu penyakit ginjal Soekarno semakin kronis dan ia dirawat di Istana Batu Tulis. Bahkan beberapa kali tubuhnya membengkak.

Namun pada awal Januari 1969, ia dipindahkan ke Jakarta. Diketahui, di Istana Batu Tulis tidak ada perpustakaan, televisi, radio dan telepon. Soekarno pun meninggal dunia pada 21 Juni 1970.

Dalam kesempatan terakhirnya tersebut, Soekarno memiliki satu keinginan, yakni dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor. Sayang pemerintah Orde Baru tidak mengindahkan keinginan tersebut.

Demikian sejarah Istana Batu Tulis yang dikabarkan menjadi tempat pengumuman Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP.

Editor: Puti Aini Yasmin