Sejarah Jalur Selatan Jawa, Sudah Ada sejak Masa Kerajaan di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Jalur Selatan Jawa adalah jalan membentang sepanjang 1.547,5 kilometer. Dalam sejarah jalur Selatan Jawa, jalan ini sudah ada sejak abad ke-4 saat berdirinya berbagai kerajaan di pulau Jawa.
Jalanan yang menghubungkan Provinsi Banten hingga Jawa Timur ini pada masanya berfungsi sebagai jalur penghubung. Jalur ini digunakan untuk mengirimkan upeti dari daerah yang kemudian diserahkan kepada raja.
Meski dikenal pula dengan nama jalur Daendels, namun Daendels yang membangun jalur lintas Selatan Jawa ini berbeda dengan Daendels yang membangun jalur Utara. Jalur Selatan Jawa dibangun pada tahun 1838 oleh Augustus Dirk Daendels, yang saat itu bertugas sebagai Asisten Residen Ambal (kini merupakan kecamatan di Kabupaten Kebumen).
Sedangkan jalur Utara dibangun pada 1808 oleh Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Meski begitu, saat ini jalur selatan merupakan alternatif favorit para pemudik jelang Lebaran.
Jalur yang dibangun secara bertahap ini sudah memiliki infrastruktur yang baik dan memadai untuk memfasilitasi kebutuhan para pemudik. Fasilitas tersebut juga telah siap menyambut pengendara di momen libur Lebaran tahun ini.
Terdapat beberapa fasilitas seperti SPBU serta lokasi pemberhentian dan pos penjagaan yang dibuka di sepanjang jalur ini untuk memenuhi kebutuhan para pengendara. Tak hanya itu, jalur ini juga menyuguhkan keindahan pemandangan.
Ada berbagai lokasi wisata di Jalur Pantai Selatan Jawa, misalnya saja Benteng Pendem, Benteng Van Der Wijck, Pantai Pangandaran, Pantai Ujung Genteng, dan Pantai Petanahan. Terdapat juga wisata kuliner yang bisa menjadi pilihan para pemudik untuk mampir melepas kepenatan sejenak seperti es dawet, mie nyemek, tiwul, hingga sate ambal.
Demikian sejarh jalur Selatan Jawa yang menarik untuk diketahui. Selamat Lebaran ya!
Editor: Puti Aini Yasmin