Sejarah Singkat Proklamasi: Dari Rengasdengklok ke Pegangsaan
JAKARTA, iNews.id - Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 selalu diperingati oleh seluruh golongan masyarakat. Detik-detik jelang proklamasi kemerdekaan penuh dengan kisah-kisah menarik.
Dalam Sidang Istimewa Parlemen Jepang, 7 September 1944, Indonesia diperbolehkan untuk merdeka karena semakin terdesaknya militer Jepang oleh Amerika dan tentara sekutu.
Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang meresmikan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sejak saat itu, Indonesia yang diwakili Soekarno, M Hatta, dan Radjiman Wediodiningrat telah diberitahu Jepang akan memberikan kemerdekaan pada 24 Agustus 1945.
Namun, golongan muda meminta kemerdekaan segera dikumandangkan. Alasannya, Jepang semakin terdesak akibat agresi Amerika dan sekutu.
Sutan Syahrir menjadi orang pertama yang mendesak kemerdekaan dideklarasikan segera. Dia menyampaikan itu kepada Soekarno dan Hatta.
Namun, Soekarno-Hatta ingin menunggu hingga 24 Agustus 1945. Golongan muda tetap mendesak deklarasi dilakukan pada 16 Agustus 1945 dengan ancaman pertumpahan darah.

Akibat buntunya negosiasi, golongan muda menculik Soekarno-Hatta ke luar Jakarta. Tepatnya di Rengasdengklok. Wilayah itu dipilih karena dinilai aman dan dekat dengan Jakarta.
Usai penculikan, negosiasi antara golongan muda dan golongan tua mencapai titik temu. Proklamasi kemerdekaan harus dilakukan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Saat kembali di Jakarta, para tokoh berkumpul di kediaman Laksama Maeda, perwira angkatan Laut Indonesia yang bersimpati kepada Indonesia. Kediaman Maeda, dinilai aman.
Perumusan teks proklamasi juga sempat terjadi negosiasi antara golongan tua dan golongan muda. Hingga akhirnya disepakati teks proklamasi:
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, hari 17 boelan 8 Tahoen ‘05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta
Proklamasi rencananya digelar di Lapangan Ikada, namun karena sudah diketahui Jepang, proklamasi dipindah di kediaman Soekarno. Lokasinya berada di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
Upacara dipimpin Latief Hendradiningrat tanpa protokol. Soekarno membacakan teks proklamasi di hadapan rakyat yang hadir.
"Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita ! Mulai saat ini kita menyusun negara kita 1 Negara merdeka, negara Republik Indonesia Merdeka, kekal dan abadi. Insya allah, Tuhan memberkati kemerdekaan Indonesia," kata Soekarno.
Sejak saat itu, berita proklmasi tersebar ke segala penjuru negeri. Golongan muda, membuat propaganda melalui surat kabar hingga radio.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq