Sejarah Taruna AAU Dipanggil Karbol, Sebutan Abdulrachman Saleh yang Artinya Si Kriting Cerdas
JAKARTA, iNews.id - Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) selalu dipanggil 'Karbol'. Pemberian nama tersebut sudah ada sejak tahun 2000 silam.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hanafie Asnan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: Skep/ 79/ VII /2000 tentang pemberian nama “Karbol” bagi Taruna Akademi Angkatan Udara.
Namun pemberian nama tersebut berubah menjadi Karbol AAU sejak tahun 2013 silam. Ketika itu KSAU Marsekal TNI I Putu Dunia mengeluarkan Surat Keputusan Nomor Kep/398/VI/2013 tentang pemberian nama Taruna/Taruni bagi prajurit siswa AAU.
Dalam keputusan tersebut juga dinyatakan bahwa pemanggilan Taruna/Taruni AAU sebagai prajurit siswa dapat dengan sebutan “Karbol”. Demikian dilansir dari Instagram Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), dikutip Selasa (18/7/2023).
Sebutan ”Karbol” untuk Taruna AAU adalah julukan dari Abdulrachman Saleh sewaktu masih mahasiswa kedokteran di Geneeskundige Hogeschool Batavia yang sekarang bernama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Julukan itu diberikan oleh salah seorang dosen Belanda yang mengajar di kampusnya.
Dosen Belanda tersebut sering memanggil Abdulrachman Saleh dengan sebutan “ Krullebol” dan dilafalkan menjadi “Karbol”, artinya adalah “Si Keriting yang cerdas”. Julukan tersebut juga diberikan oleh teman-teman mahasiswanya karena kemampuan serba bisanya dan kecerdasannya dalam memecahkan setiap persoalan.
Marsekal Muda TNI Anumerta Abdulrachman Saleh, salah seorang Founding Fathers TNI AU yang dikenal memiliki berbagai keahlian yang dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara, seperti menguasai bidang kedokteran, penerbangan dan radio. Abdulrachman Saleh sangat dikenal karena kecerdasan dan percaya diri yang dimilikinya.
Nama panggilan “Karbol” berawal dari studi banding yang dilakukan oleh Komandan Pendidikan Kolonel Udara Soebambang, Asisten Direktur Pendidikan Mabesau Mayor Udara Soejatmiko dan Komandan Skadron “D” Sekolah Penerbang Mayor Udara Saleh Basarah ke luar negeri terkait dengan pembangunan AAU, sekaligus untuk melakukan evaluasi terhadap Pesawat IL-28 Dolphin.
Negara-negara yang menjadi tujuan mereka adalah India, Thailand, Jerman Barat, Polandia, Tjekoslovakia, Rusia, Hongaria, Inggris dan Amerika Serikat. Saat mereka di Amerika Serikat, mereka menjadi tamu Gubernur Akademi USAF dan menginap selama lima hari di kampus dalam asrama Senior Air Cadets BHQ.
Setelah menyelesaikan studi banding, Mayor Udara Saleh Basarah sangat tertarik dengan ide gagasan panggilan Dolly untuk Kadet USAF, dan sebagai pengagum tokoh Abdulrachman Saleh. Maka ia meminta izin secara lisan kepada Komandan Komando Pendidikan untuk menggunakan panggilan Karbol kepada Taruna AAU.
Saran tersebut ternyata langsung diterima dengan baik, dan dilanjutkan dengan melaporkan kepada Menteri Panglima AU Laksamana Madya Udara Omar Dani. Panggilan ”Karbol” untuk Taruna AAU tersebut kemudian langsung diumumkan oleh Senat Taruna pada upacara Apel Embun di halaman Belimbing. Sejak itu, panggilan Karbol melekat sekali kepada Taruna-Taruna AAU.
Editor: Faieq Hidayat