Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : LPBH PBNU: Kepemimpinan NU Kolektif, Rais Aam dan Ketum Haram Ambil Keputusan Tunggal!
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Tradisi Banser NU Jaga Gereja saat Natal, Ternyata Ada Pesan Tersirat dari Gus Dur

Senin, 26 Desember 2022 - 12:32:00 WIB
Sejarah Tradisi Banser NU Jaga Gereja saat Natal, Ternyata Ada Pesan Tersirat dari Gus Dur
Banser NU ikut dalam pengamanan gereja saat Natal. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sudah menjadi tradisi bagi Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser NU selalu ikut andil dalam mengamankan gereja di saat Natal. Tak terkecuali tahun 2022 ini.

Salah satunya dilakukan anggota Banser NU, Hajar Asyam (32) yang sudah mengikuti pengamanan Natal di Gereja Katedral Jakarta sejak tahun 2000. 

"Kita kan tiap tahun pengamanan Katedral. Saya kalau dari Banser dari tahun 2000 juga ikut ya, dari saya sekolah sudah masuk Banser," ujar Hajar, Sabtu (24/12/2022).

Dan kisah Banser NU menjaga gereja paling terkenal dilakukan oleh almarhum Riyanto. Dia wafat akibat membawa lari bom yang diletakkan di Gereja Jemaat Pantekosta Indonesia di Mojokerto, Jawa Timur. Bom itu meledak di pelukannya.

Saat menjaga Gereja Eben Haezer bersama tiga rekannya, Riyanto mendapat laporan adanya benda mencurigakan di depan gereja pada pukul 20.30 WIB.

Bentuknya bungkusan tas plastik dan tas berisi kado di bawah telepon umum depan gereja. Riyanto kemudian berinisiatif mengambil dan menyerahkan ke polisi yang berjaga. 

Setelah dicek ternyata bungkusan plastik itu berisi bom. Petugas yang berjaga kemudian meminta semua menjauh dan tiarap. Namun Riyanto justru memeluk dan membawa lari benda itu menjauh dari gereja.

"Saat berusaha mengamankan itu lah bom meledak. Tubuhnya terpelanting sejauh 30 meter. Tak lama kemudian bom kedua juga meledak," tulis @GUSDURians. 

Tidak ada jemaat yang menjadi korban jiwa dalam ledakan itu. Namun, Riyanto meregang nyawa tepat saat nuraninya terketuk untuk menyelamatkan kehidupan manusia.

Tradisi Banser NU menjaga gereja tak lepas dari andil Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dia lah yang pertama kali memerintahkan Banser NU untuk ikut menjaga gereja.

Dikutip dari laman nu.or.id, tokoh muda NU, Rijal Mumazziq Z mengungkap hal tersebut. Dia menjelaskan sebenarnya ada pesan tersirat dari perintah Gus Dur agar Banser NU ikut menjaga gereja saat Natal.

“Tapi tahu kah kita, siapa orang yang pertama kali secara resmi memerintahkan Banser menjaga gereja? Beliau adalah KH Abdurahman Wahid, Presiden RI ketika itu,” ucapnya.

Menurutnya perintah itu menunjukkan sikap kenegarawan Gus Dur. Dia pun mengatakan perintah itu bukan sekadar bentuk toleransi maupun kemanusiaan. Lebih dari itu, perintah tersebut berisi pesan Gus Dur yang menitipkan keselamatan umat Islam minoritas di berbagai pelosok Indonesia.

“Seakan-akan Gus Dur ingin berkata, umat Nasrani, para romo dan para pendeta, kami memerintahkan Banser untuk menjaga gereja kalian. Maka lindungi lah saudara-saudara kami ketika melaksanakan Idul Fitri di Papua, Sulawesi, dan sebagainya,” tuturnya.

Rijal tak menampik perintah itu membuat NU dan Gus Dur dituduh dengan perkataan yang tidak-tidak. Padahal hal itu dilakukan demi keselamatan umat Islam di seluruh Indonesia.

“Dengan cara itu, Gus Dur justru ingin melindungi umat Islam yang menjadi minoritas di daerah lain,” tuturnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut