Sekjen Golkar Ditentukan Airlangga, Bukan Faksi Tertentu
JAKARTA, iNews.id - Posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar ditentukan oleh Airlangga Hartarto selaku ketua umum. Airlangga sebagai formatur tunggal memiliki hak prerogatif dalam menyusun kepengurusan, termasuk posisi sekjen.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi sekaligus menepis kabar adanya tarik-menarik kepentingan faksi di internal dalam penentuan posisi sekjen. Menurutnya, internal partai mendukung penuh kepemimpinan Airlangga.
"Enggak ada tuh Golkar kubu-kubuan, semuanya keluarga besar Golkar," ujar Dedi, di Gedung iNews Center, Senin, 25 Desember 2017.
Dia menuturkan, musyawarah nasional luar biasa (munaslub) sudah mengukuhkan Airlangga sebagai ketua umum. Artinya, kata dia Airlangga mendapatkan mandat penuh dalam menentukan kepengurusan.
"Untuk menentukan komposisi revitalisasi dan restrukturisasi pengurus," ucapnya.
Sementara itu, pengamat politik Emrus Sihombing mengingatkan, Airlangga harus berani menolak titipan nama dari para senior untuk ditempatkan di posisi sekjen. Menurutnya, Airlangga perlu keluar dari pusaran intervensi dengan memilih sekjen di luar nama yang disodorkan faksi di internal Golkar.
Dia mengaku ikut mencermati adanya manuver sejumlah senior Golkar yang terkesan mengintervensi kepemimpinan Airlangga. Mereka bergerak sendiri-sendiri untuk memasang kekuatan lewat kursi sekjen yang akan menggantikan posisi Idrus Marham.
”Tanpa bermaksud mencampuri dapur Golkar, ada yang sedang bersaing menitip-nitipkan nama di posisi sekjen. Sebaiknya serahkan kepada ketua umum terpiih Airlangga yang sudah diberi mandat dalam munaslub,” ucap Emrus.
Jusuf Kalla (JK) dan Luhut Binsar Panjaitan belakangan diisukan sebagai faksi yang terlibat dalam tarik-menarik penentuan posisi sekjen. Politikus senior Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain yakin isu kekuatan faksi yang belakangan berkembang itu tidak memengaruhi Airlangga dalam menentukan siapa sekjennya untuk mendampingi dalam menjalankan roda organisasi partai.
Dia menambahkan, sekjen harus orang yang mampu bekerja profesional dan loyal terhadap ketua umum. Sekjen yang dipilih Airlangga harus yang mumpuni berorientasi kepada target mengembangkan dan memoles citra Partai Golkar.
"Kami sedang menggenjot elektabilitas yang selama ini diisukan tinggal 10 persen, kita akan genjot 16 persen minimal," kata Happy.
Editor: Kurnia Illahi