Sekjen PDIP: Palestina Merdeka Sejak Dulu jika Bung Karno Tak Dilengserkan
JAKARTA, iNews.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menepis adanya anggapan proklamator Soekarno memusuhi ulama atau anti Islam. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Bung Karno dalam rekam jejaknya dekat dengan kalangan Nahdlatul Ulama hingga Muhammadiyah.
Hal itu disampaikan Hasto dalam dialog kebangsaan memperingati Harlah ke-96 Nahdlatul Ulama yang digelar DPP PDIP secara virtual.
"Itu sama sekali tidak paham dengan sejarah dan melecehkan dari Bung Karno. Dia tidak paham gimana spirit perjuangan Bung Karno yang tadi dijelaskan dalam segala rekam jejaknya Bung Karno dekat sama NU. Bung Karno dekat dengan KH Ahmad Dahlan dari Muhammadiyah," kata Hasto, seperti dikutip Minggu (13/2/2022).
Menurut Hasto, Bung Karno juga punya peran dalam perjuangan negara-negara Islam. Menurutnya jika Soekarno tak dilengserkan, maka Palestina bisa saja sudah merdeka.
"Iya, Maroko, Palestina, Tunisia, kalau Bung Karno nggak dilengserkan, Palestina sudah merdeka sejak dulu, itu yang kami yakini. Kecintaan Bung Karno itu yang menjadi kultur di PDIP bahwa kami juga cinta NU sampai hari ini," ujar Hasto.
Hasto menyebut, Soekarno juga menginspirasi Aljazair melawan penjajahan. Karena itu tidak mengherankan patung Soekarno berdiri megah di Aljazair.
"Itulah yang membuat mengapa Bung Karno membantu Aljazair, bahkan sampai kemudian menyelundupkan senjata, yang seharusnya dipakai untuk pembebasan Irian Barat dikirim ke Aljazair, maka patung Bung Karno berdiri megah di Aljazair," ujarnya.
Menurut Hasto, usai Soekarno dilengserkan, spirit kepemimpinan Indonesia di dunia tampak menurun. Padahal, katanya, Bung Karno punya pemikiran dunia akan damai apabila bebas dari imperialisme dan kolonialisme, dari segala bentuk penjajahan.
Editor: Reza Fajri