Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Momen Pasangan Pengantin di Semarang Gelar Resepsi di Tengah Banjir
Advertisement . Scroll to see content

Selamat! Semarang Jadi Satu-satunya Kota Besar yang Masuk Nominasi TPID Award

Sabtu, 15 Juni 2024 - 10:22:00 WIB
Selamat! Semarang Jadi Satu-satunya Kota Besar yang Masuk Nominasi TPID Award
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (Foto: dok Pemkot Semarang)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kota Semarang menjadi satu-satunya kota besar di Indonesia yang masuk dalam nominasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award 2024 di Istana Negara Jakarta, Jumat (14/6/2024). TPID Award 2024 merupakan ajang pemberian penghargaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. 

Jawa Tengah berhasil menjadi Juara 1 untuk wilayah Jawa - Bali, sedangkan juara 1 untuk kabupaten/kota pantauan IHK terbaik diraih oleh Kota Madiun. Sementara itu, Juara 1 Kabupaten/Kota Non IHK terbaik diraih oleh Kabupaten Kebumen. 

Meski belum meraih Juara 1, tetapi Kota Semarang menjadi satu-satunya kota besar di Indonesia yang masuk dalam nominasi tiga besar TPID Award 2024. 

Atas capaian ini, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengucapkan terima kasih atas kinerja baik jajaran OPD hingga masuk dalam tiga besar TPID Award wilayah Jawa - Bali. 

"Kami adalah satu-satunya kota besar yang menjadi nominasi dari TPID ini," ujar Mbak Ita, sapaannya seusai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi di Istana Negara Jakarta.

Pada TPID Award kali ini, kata Mbak Ita, Kota Semarang menjadi salah satu nominasi TPID kabupaten kota berkinerja baik kawasan Jawa-Bali. 

"Kami maturnuwun kepada teman teman semua yang tidak patah semangat dan tentunya menjadi motivasi Insyallah yang terbaik untuk tahun depan," ucapnya.

Mbak Ita menyebut, dalam Rakornas Pengendalian Inflasi ada beberapa arahan yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Arahan dari bapak Presiden, untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi pada 2050 mendatang. Dari kekeringan itu, bisa memberikan dampak pada 500 juta petani-petani kecil di Indonesia, sehingga diharapkan kita harus melakukan inovasi-inovasi, diantaranya adalah smart farming," tuturnya. 

Meski Semarang merupakan kota metropolitan, papar Mbak Ita, namun Pemerintah Kota melakukan pemaksimalan pemanfaatan lahan. Termasuk pemanfaatan teknologi pertanian bahkan dengan menggunakan inovasi-inovasi berbasis digitalisasi. 

Salah satunya, dengan kerja sama BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) di sektor pertanian. Sementara itu di Balai Benih Pertanian, BRIN berkolaborasi dengan dinas mengaplikasikan teknologi hasil risetnya. 

"Jadi, dengan memakai teknologi-teknologi, dengan inovasi inovasi berbasis digitalisasi," katanya.

Arahan selanjutnya, kata Mbak Ita, adalah mempersiapkan sumber air bagi petani dengan menyediakan pompa-pompa air di daerah atau wilayah yang produktivitas pertaniannya tinggi. "Itu instruktsi Bapak Presiden," ujarnya.

Menurutnya, selain sebagai sumber air baku yang dikonsumsi masyarakat, sungai juga bisa dimanfaatkan untuk membantu pertanian. 

"Baik dari sungai besar, sungai kecil maupun sungai sedang untuk dialirkan ke daerah-daerah pertanian. Harapannya bisa membantu sektor pertanian agar tetap daulat pangan, sehingga inflasi akan tetap terjaga," tuturnya.

Terlebih, kata Mbak Ita, riset-riset harus diimplementasikan dan dikembangkan sesuai kondisi di wilayah masing-masing. Seperti hasil riset pertanian di lahan salin, meski berada di daerah dengan rob atau air pasang laut tetap bisa melakukan pertanian. 

"Tentunya kita harapkan sepulang dari sini (Jakarta) untuk segera mengimplementasikan arahan-arahan dari bapak Presiden," ucapnya.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut