Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh, Politisi Anti-Islam Australia Pakai Cadar saat Sidang Parlemen
Advertisement . Scroll to see content

Sempat Gagal 2 Kali, Ini Perjuangan Rivi Raih Beasiswa LPDP di Kampus Top Australia

Sabtu, 29 April 2023 - 16:50:00 WIB
Sempat Gagal 2 Kali, Ini Perjuangan Rivi Raih Beasiswa LPDP di Kampus Top Australia
Rivi di Kampus Monash University (Dok. Rivi Satrianegara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kegagalan bukanlah akhir dari sebuah perjalanan. Hal itu yang dipegang oleh mahasiswa Indonesia bernama Rivi Satrianegara sebagai motivasi hingga akhirnya bisa berkuliah di luar negeri dengan beasiswa LPDP.

Rivi saat ini tengah menjalani perkuliahan S2 di Monash University, Australia jurusan Communication and Media Studies. Ia berhasil mendapatkan beasiswa LPDP setelah 2 kali tidak lolos. Bagaimana kisahnya?

Kisah Inspiratif Rivi Raih Beasiswa di LPDP

Keinginan Rivi untuk melanjutkan pendidikan magister sudah muncul sejak kecil dan menguat saat menjalani studi S1 di Universitas Padjadjaran. Ia lulus pada tahun 2016, namun saat itu belum mendapat alasan kuat untuk melanjutkan S2. Akhirnya, Rivi memilih untuk bekerja terlebih dahulu sebagai jurnalis. Ia sempat bekerja sebagai jurnalis media cetak, online, hingga televisi.

“Mau lanjut S2 di luar negeri tuh dari SD. Tapi saat lulus S1 belum punya alasan kuat untuk apa kuliah lagi. Akhirnya aku kerja dulu untuk melihat langsung industri media dan apa yang baik untuk dipelajari lebih dalam,” ucap Rivi kepada iNews.id ditulis Sabtu (29/4/2023).

“Aku mau kalau S2, at least aku harus paham industri media mendalam, makanya aku coba beragam jenis media agar tahu apa yang kurang atau ada masalah apa. Karena aku mau, aoa yang aku pelajari harus bermanfaat untuk industri media dan masyarakat,” sambung dia.

Pada tahun 2020, tahun kelima Rivi berkarier sebagai jurnalis, keinginan untuk studi S2 muncul kembali. Ia pun mulai mempersiapkan diri untuk mendapatkan kampus dan beasiswa. Tak hanya menyiapkan berkas, Rivi juga kembali belajar tes skolastik dan kemampuan bahasa Inggris yang dibutuhkan demi mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 

Ia pun menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk persiapan itu. Seusai bekerja, Rivi selalu menyempatkan waktu untuk belajar secara mandiri.

"Sembari kerja, aku atur waktu persiapan karena aku butuh waktu lebih panjang. Harus begitu karena aku nggak les, tes skolastik dan bahasa Inggris aku pelajari secara online. Termasuk persiapan wawancara atau mock interview (LPDP) yang beberapa tuh berbayar,” kisah dia.

Karena hal itu, Rivi menanamkan keyakinan bahwa semua yang pengorbanan yang telah ia lakukan harus terbayarkan. Ia tidak mau semua yang telah ia perjuangkan berakhir sia-sia.

"Bukan hanya keluar dana untuk tes, ada juga kirim dokumen ke luar negeri, terus aku beli laptop baru agar proses persiapan dan belajar lebih lancar. Jadi aku bilang sama diri sendiri saat itu, ‘Ini harus balik modal’ haha”, sambung Rivi.

Perjuangan Rivi Ikut Seleksi LPDP

Setelah dirasa cukup dalam persiapan, Rivi pun memberanikan diri mengikuti seleksi LPDP untuk pertama kali pada akhir 2021 tahap kedua. Sayang, perjuangannya harus berhenti di tahap wawancara.

Tak menyerah begitu saja, Rivi kembali memberanikan diri mencoba LPDP di tahun 2022 tahap pertama. Semuanya berjalan lancar hingga akhirnya ia kembali dinyatakan tak lolos di tahap wawancara.

Meski sempat sedikit putus asa, Rivi berusaha meyakini diri bahwa hal ini bukanlah akhir dari perjuangan. Ia berusaha mempelajari kekurangan dan kesalahan yang ia lakukan di percobaan pertama dan kedua.

“Aku coba brainstorming ulang apa kekurangan di proses wawancara sebelumnya. Termasuk menghilangkan gugup karena itu berpengaruh besar. Intinya belajar dari proses wawancara sebelumnya,” kata anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Rivi akhirnya dinyatakan lulus mendapatkan beasiswa LPDP. Rasa bahagia pun memenuhi hatinya. Namun, ada sedikit kegundahan yang ia rasakan karena harus berpisah dari keluarga dan teman selama menempuh pendidikan di Australia.

“Senang banget. Tapi langsung muncul pikiran ‘Wow, akan beneran jauh dari keluarga dan temen-temen selama dua tahun nih.’ Sebelumnya sudah tahu akan konsekuensi ini, tapi ketika lolos ya itu semua jadi real gitu,” ujar Rivi.

Meski begitu, Rivi mendapat dukungan yang besar dari keluarga dan juga teman-temannya. Ia pun berusaha untuk bahagia dan menikmati hari-hari sebelum berangkat ke Australia pada Februari 2023 lalu sebaik mungkin.

"Jadi aku menolak untuk sedih, menolak untuk mikirin itu. Akhirnya masuk Februari, semakin anxiety karena bingung harus excited atau sedih. Tapi semua aku jalanin sebaik mungkin, termasuk selama di sini kalau sedang homesick, aku selalu mengalihkan pikiran, misalnya," katanya.

Rivi kini mengaku senang karena dapat menempuh perkuliahan di Monash University dengan beasiswa LPDP. Bahkan, ia bertemu dengan teman-teman baru yang rasanya sudah seperti keluarga sendiri.

Selamat berjuang ya!

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut