Sempat Jadi SPG Chicken Nugget, Ini Cara Irawati Puteri Belajar hingga Diterima di Stanford
JAKARTA, iNews.id - Siapa bilang sales promotion girl (SPG) tidak bisa meraih pendidikan yang baik? Buktinya adalah Irawati Puteri, mantan SPG chicken nugget di Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang berhasil diterima di Stanford University, Amerika Serikat.
Ira berasal dari keluarga sederhana. Ayah dan ibunya bekerja serabutan demi menghidupi Ira dan kedua adiknya. Namun, ia tidak pernah putus asa mengubah nasibnya melalui pendidikan.
"Aku pernah doa, kalau ada 1 mukjizat di hidup aku, aku cuma minta ingin diterima kuliah di PTN saja. Kalau nggak kuliah, nggak akan pernah berubah (kondisi hidupku)," ucap dia.
Ira pun bekerja keras agar dapat kuliah di PTN. Ia bahkan mencuri-curi waktu untuk belajar saat bekerja sebagai SPG. Hal itu dilakukan hanya demi bisa lulus masuk PTN.
Selama menjadi SPG, Ira harus bekerja dari jam 6 pagi hingga jam 12 malam. Namun, ia tidak pernah melupakan keharusannya untuk belajar. Ia selalu membawa buku pocket kecil untuk dibaca saat tidak ada customer.
"Kerja jam 6 pagi sampai 12 malem. Kita harus beres-beres dari pagi dan tutup setelah konser, itu kerjanya barengan sama proses menuju SBMPTN dan SIMAK UI. Jadi, aku literally ngelayanin customer, nyuri-nyuri belajar dari pakai pocket yang warna kuning," kisahnya.
Tak sampai di situ, Ira bahkan belajar lagi usai pulang bekerja. Menurut Ira hal itu tidak berat dilakukan saat itu sebab hal itumenjadi satu-satunya cara untuk mengubah masa depannya.
"Pulang, aku belajar sampai jam 3 pagi. Itu aku nggak terlalu berat karena cuma itu yang bisa aku mungkin lakukan dan satu-satunya harapan aku untuk mengubah masa depan," kata dia.
Berkat kegigihannya, Ira pun dinyatakan lulus SBMPTN di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran dan Fakultas Hukum di Universitas Indonesia. Dengan pertimbangan yang matang, Ira memutuskan untuk mengambil Fakultas Hukum di Universitas Indonesia.
Ira pun menjalani perkuliahan selama 4,5 tahun dan lulus di awal tahun 2020. Dari sana ia mendapatkan tawaran kerja di sebuah law firm sejak dari semester 7 dan menjadi pengajar debat di sekolah internasional.
“Jadi jangan kecil hati kalau lulus terlambat, tidak ideal, tapi tidak ada yang tidak mungkin,” ucap dia.
Kini Ira tengah mempersiapkan perkuliahan di Stanford University. Perempuan berusia 24 tahun ini baru saja dinyatakan lolos penerimaan di jurusan International Comparative Education and International Education Policy Analysis
Wah selamat ya!
Editor: Puti Aini Yasmin