Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bulog Kebut Pengiriman SPHP ke Wilayah Sulit Terjangkau di Papua
Advertisement . Scroll to see content

Sepak Terjang Egianus Kogoya, Pemimpin KKB yang Bunuh Pekerja di Papua

Kamis, 06 Desember 2018 - 11:31:00 WIB
Sepak Terjang Egianus Kogoya, Pemimpin KKB yang Bunuh Pekerja di Papua
Ilustrasi KKB Papua
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nama Egianus Kogoya sudah dikenal warga sekitar Kabupaten Nduga, Papua. Namun kian terkenal ketika Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinannya membantai 19 dari 25 pekerja PT Istaka Karya.

Para pekerja perusahaan pelat merah tersebut, tengah membangun jembatan Kalik Aorak dan jembatan Kali Yigi. Pembangunan tersebut masuk dalam proyek Trans Papua.

Bagi pengamat terorisme Sidney Jones, KKB pimpinan Egianus Kogoya merupakan sempalan dari Kelly Kwalik, komandan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelly Kwalik tewas dalam penyergapan polisi pada 2009.

Sidney menyebutkan, anak buah Egianus kebanyakan berusia muda. Karena itulah, dia menambahkan, anggota Egianus dikenal militan.

Berdasarkan caratan Sidney, Egianus pernah berbuat onar saat pilkada serentak Juli lalu. Egianus dan anak buahny berupaya mencegah pelaksanaan pemilu.

"Biasanya OPM ini terdiri dari faksi-faksi. Di Nduga, satu faksi yang berkuasa dan sempalan dari Kelly Kwalik yang dulu bergerak di Timika. Tapi orang-orang ini muda dan lebih militan," kata Sidney Jones kepada BBC News Indonesia.

Sidney berharap, Polri dan TNI menangkap Egianus Kogoya dan anak buahnya dalam keadaan hidup. Tujuannya agar bisa memperoleh informasi lebih detail terkait jumlah anggota OPM yang tersisa. Selain itu juga dapat mengetahui asal senjata yang didapat.

Dia juga berharap aparat tak serampangan dalam memburu kelompok tersebut apalagi sampai menyerang masyarakat sipil. Jika hal itu sampai terjadi, kata Sidney, ia khawatir akan ada serangan balasan.

"Mudah-mudahan tidak ada penembakan terhadap orang sipil dan tidak ada penyiksaan terhadap orang setempat untuk mendapat informasi. Itu masalah yang terjadi di masa lalu," ujarnya.

Sebelumnya, Kapendam XVII Cendrawasih, Muhammad Aidi mengungkapkan, jumlah anggota KKB pimpinan Egianus berjumlah 50 orang. Jumlah tersebut didapat dari salah satu korban yang selamat Jhoni Arung.

Aidi menambahkan, 50 anggota KKB pimpinan Egianus itu juga memiliki senjata lengkap berstandar militer.

Keberadaan kelompok OPM di Kabupaten Nduga, menurut Aidi, mulai terdesak ketika pemerintah membangun jalan Trans Papua. Sebab selama ini Pegunungan Tengah dikenal sebagai markas OPM.

Dari catatan Polisi, sejumlah kasus yang didalangi Egianus Kogoya di antaranya:

1. Penembakan di Bandara Kenyam

Pada 25 Juni 2018, kelompok Egianus Kogoya menembaki pesawat Twin Otter Trigana Air yang saat itu disewa Brimob Polri. Pasukan Brimob ini sedang bertugas untuk mengamankan pilkada. Dua orang juga terluka akibat insiden tersebut.

2. Penyekapan guru dan tenaga medis

Pada Oktober 2018, kelompok Egianus Kogoya pernah menyekap belasan guru yang sedang bekerja di SD YPGRI 1, SMPN 1 dan tenaga medis yang bertugas di Puskesmas Mapenduma, Nduga.

3. Penembakan di jalan Trans Papua

Pada Desember 2017, pekerja Trans Papua di Kecamatan Mugi diserang kelompok Egianus Kogoya. Pekerja proyek bernama Yovicko Sondakh meninggal dan seorang aparat luka berat.

4. Penyerangan terhadap pekerja PT Istaka Karya

Pada 1-2 Desember 2018, sebanyak 25 pekerja PT Istaka Karya, kontraktor jalan Trans Papua, dibawa ke Bukit Puncak Kabo. Dengan tangan terikat, mereka ditembak. Sembilan belas orang disebut tewas. Menurut Kapendam XVII Cendrawasih, Muhammad Aidi, aparat akan menangkap hidup atau mati kelompok tersebut.

Namun demikian, jika mereka bersedia menyerahkan diri beserta senjatanya, TNI bakal menjamin keamanan mereka dan diampuni dari proses hukum. "Jadi imbauan menyerahkan diri sudah sejak awal kami lakukan. Tidak ada yang perlu dinegosasikan. Menyerah atau berhadapan dengan moncong senjata," ujarnya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut