Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Puan Ogah Bahas Usulan Bahlil soal Koalisi Permanen: Kita Masih Berduka
Advertisement . Scroll to see content

Seperti Jokowi, Puan juga Minta Ketua BEM UI Lihat Langsung Asmat

Minggu, 04 Februari 2018 - 15:07:00 WIB
Seperti Jokowi, Puan juga Minta Ketua BEM UI Lihat Langsung Asmat
Salah satu bocah asal Asmat, Papua, mendapat perawatan akibat terkena campak. (Foto: iNews/Dok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani turut merespons ’kartu kuning’ dari ketua BEM Universitas Indonesia (UI) untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Seperti Presiden, Puan juga meminta para mahasiswa melihat langsung kondisi Asmat, Papua.

"Jadi seperti Presiden sampaikan, mungkin ada baiknya juga teman-teman BEM ini melihat langsung wilayah-wilayah tersebut," kata Puan seusai meninjau Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Minggu (4/2/2018).

Puan mengatakan, banyak sekali persoalan di Indonesia ini yang harus diselesaikan bersama-sama. Termasuk wabah campak dan kasus gizi buruk di Asmat, banyak kementerian dan lembaga saling bersinergi untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi. Bahkan hingga saat ini tim dari pemerintah terus bekerja.

"Silakan saja lihat ke Asmat, kita sudah bergotong royong datang kesana bahkan sudah sampai. Sekarang tim-tim dari kementerian dan lembaga masih ada disana untuk memperbaiki," kata Puan.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mendapat kartu kuning ketika menghadiri Dies Natalis ke-68 UI, Jumat, 2 Februari 2018. Ketika Presiden naik ke panggung, Ketua BEM UI Mohammad Zaadit Taqwa tiba-tiba mengeluarkan peluit dan menyemprit Presiden. Setelah itu dia mengacungkan kartu kuning untuk Presiden sebagaimana wasit mengeluarkan kartu kuning untuk pemain.

Zaadit mengaku tindakannya adalah bentuk kritik kepada Presiden. Salah satu kritikan tersebut terkait dengan kasus gizi buruk di Asmat, Papua, yang telah menewaskan lebih dari 70 orang.

Puan Maharani menjelaskan, TNI, Polri, pemerintah daerah dan kementerian, serta unsur masyarakat bekerja sama untuk menuntaskan persoalan tersebut secara komprehensif. Diharapkan kasus demikian tidak terjadi lagi di masa mendatang. "Jadi (penyelesaian) bukan hanya jangka pendek, parsial, tapi jangka menengah atau jangka panjang," ujar putri Megawati Soekarnoputri itu.

Puan menyampaikan, sampai saat ini perkembangan yang ada di sana hampir 90 persen kementerian dan lembaga sudah memperbaiki jalan, jembatan rakyat, dan lain-lain. Tak hanya itu, kementerian juga berupaya untuk bisa mengubah gaya hidup atau perilaku masyarakat setempat supaya bisa hidup sehat.

"Bagaimana mereka bisa menjaga kebersihan jadi kita buatkan sanitasi atau air bersih di sana untuk bisa memperbaiki pola hidup mereka semua Kementerian dan kelompok yang datang ke sana bukan hanya datang kemudian ditinggal," kata politikus PDIP ini.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut