Setahun Prabowo-Gibran, Danantara Jadi Mesin Baru Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
JAKARTA, iNews.id - Satu tahun pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmen memperkuat fondasi ekonomi nasional. Hal ini dilakukan melalui percepatan transformasi digital, hilirisasi industri, dan pemerataan pembangunan.
Salah satu langkah strategis yang menjadi simbol perubahan adalah kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara. Badan baru tersebut menjadi ekosistem ekonomi digital nasional yang digagas untuk menjadi mesin baru pertumbuhan dan inklusi di seluruh pelosok negeri.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengatakan, sepanjang lima tahun ke depan, potensi pendanaan Danantara melalui dividen BUMN dapat menyentuh angka Rp750 triliun dengan asumsi dividen Rp150 triliun per tahun. Angka ini akan digunakan untuk investasi di berbagai sektor.
“Kalau kita bicara kali 5 untuk perhitungan gampang, mungkin ya jadi Rp150 triliun. Kalau kita kali 5 berarti nilainya berapa? Rp750 triliun. Itu dalam lima tahun ke depan yang kita bisa investasikan, dan itu semuanya kalau saya bilang itu dana equity,” kata Rosan dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).
Melalui investasi, Rosan menegaskan peran Danantara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lantaran banyak porsi yang bisa dibagikan untuk sejumlah sektor prioritas. Adapun saat ini GDP Indonesia berada di rentang 1,5 triliun dolar AS hingga 1,6 triliun dolar AS.
Dia meyakini, angka tersebut masih akan terus tumbuh. Karena itu, dia menekankan sinergi antar pihak untuk mengoptimalkan peran Danantara mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Danantara perannya itu tidak akan menjadi optimal, tidak akan menjadi maksimal kalau bekerja sendiri. Justru keberadaan Danantara ini kami ingin mengajak dunia usaha, private sektor untuk sama-sama berkembang dengan kami,” ucapnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, pemerintahan Prabowo-Gibran bertekad menjadikan tahun-tahun berikutnya sebagai era percepatan menuju Indonesia Emas 2045, berdaulat, inklusif, dan berdaya saing global.
Editor: Aditya Pratama