Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komnas HAM Usul Kasus Kekerasan Seksual Tak Diselesaikan dengan Restorative Justice
Advertisement . Scroll to see content

Setahun Tragedi Kanjuruhan, Ini 3 Catatan Penting Komnas HAM

Jumat, 06 Oktober 2023 - 17:29:00 WIB
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Ini 3 Catatan Penting Komnas HAM
Komnas HAM memberikan tiga catatan penting seiring setahun Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang berlalu, apa saja? (Foto: Avirista Midaada)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap tiga catatan penting terkait Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 atau setahun lalu. Salah satunya, terkait proses penegakan hukum.

"Komnas HAM menemukan bahwa fakta kejadian di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan belum diungkap secara mendalam," bunyi keterangan tertulis Komnas HAM yang diterima MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (6/10/2023).

Fakta yang ditemukan oleh Komnas HAM adalah gas air mata ditembakkan ke tribun 13. Hal itu menimbulkan kepanikan di antara penonton yang membuat mereka berdesakan keluar stadion dalam kondisi mata perih hingga dada sesak. 

Kepanikan itu menyebabkan penumpukan di pintu 13. "Komnas HAM juga menyoroti belum tuntasnya pemenuhan berkas tersangka mantan Direktur PT LIB, Ahmad Hadian Lukita, sehubungan adanya perbedaan pendapat antara pihak kejaksaan dan kepolisian terkait pemenuhan unsur terhadap pasal yang disangkakan ke tersangka," ujarnya.

Terakhir, Komnas HAM menyoroti persoalan terkait pemulihan korban Tragedi Kanjuruhan, seperti putusan pengadilan tidak mengatur atau menegaskan tanggung jawab pelaku dalam restitusi atau rehabilitasi korban. Selain itu, layanan dan bantuan untuk pemulihan korban belum merata dan cenderung tidak tepat sasaran.

Sebagai informasi, Tragedi Kanjuruhan merupakan insiden paling memilukan dalam sejarah sepak bola Indonesia. Tragedi itu terjadi di laga sepak bola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022.

Kericuhan usai laga tersebut menewaskan 135 orang dan melukai lebih dari 500 orang. Tragedi itu juga menjadi laga sepak bola dengan korban jiwa terbanyak kedua di dunia setelah tragedi Peru pada 24 Mei 1964.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut