Sirekap Bermasalah, Yusuf Lakaseng: Saya Curiga Memang Dirancang untuk Alat Kecurangan
JAKARTA, iNews.id - Ketua Bidang Politik DPP Partai Perindo, Yusuf Lakaseng menduga Sirekap sengaja dirancang sebagai alat kecurangan. Pasalnya ada perubahan-perubahan perolehan suara yang ekstrem atau tak wajar.
"Sirekap itu bermasalah saya mencurigai bahwa memang dirancang atau di-develop mungkin sebagai alat kecurangan karena angkanya ada perubahan-perubahan yang bahkan ekstrem, itu menyebabkan perhitungan di kecamatan berhenti," kata Yusuf dalam tayangan iNews, Senin (4/3/2024).
Yusuf mengatakan, saat penghitungan suara di Kecamatan berhenti, maka terjadi proses kecurangan-kecurangan yang mengakibatkan partai mengalami kerugian.
"Itu yang kita tengarai sedang terjadi," ucap Yusuf.
Kemudian, Yusuf membeberkan contoh konkrit kecurangan yang terjadi. Misalnya angka yang tiba-tiba hilang di Sirekap.
"Kita mendapatkan tiba-tiba banyak perubahan angka hilang semua, di dalam rekap Sirekap. Nggak ada lagi angkanya, nol-nol semua," ujar Yusuf.
"Kemudian ada yang sama sekali nggak ditampilin. Dan itu kita lihat hanya terjadi di Perindo saja," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq memandang, ketidaksinkronan data dalam aplikasi Sirekap berpotensi mendatangkan masalah bagi kredibilitas pemilu mendatang. Dia mengatakan negara bakal dirugikan apabila polemik serupa berulang.
"Jadi kita punya kekhawatiran baru dengan ketidaksinkronan yang ada di dalam nilai Sirekap ini. Jadi ini bisa mendatangkan masalah besar terhadap kredibilitas pemilu ke depan tentu saja kita bangsa ini akan mengalami kerugian yang cukup besar nantinya," kata Rofiq kepada iNews Media Group, Jumat (1/3/2024).
Rofiq mengakui, informasi perolehan suara dalam aplikasi Sirekap tidak menjadi tolok ukur menentukan pemenang Pemilu 2024. Hanya saja, kata dia, Sirekap menampilkan data yang berasal dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Editor: Reza Fajri