Siti Atikoh Istri Ganjar Pranowo, Perempuan Pertama Pimpin Kwarda Jawa Tengah
SOLO, iNews.id - Istri Calon Presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti ternyata bukan hanya seorang perempuan biasa yang hanya menjadi Istri seorang Gubernur dikala Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode.
Diketahui, Atikoh aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemberdayaan perempuan dan pendidikan, salah satunya melalu Gerakan Pramuka.
Siti Atikoh merupakan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah untuk masa bakti 2018-2023. Ketika itu bersaing dengan tiga kandidat lainnya, yakni Bupati sekaligus Ketua Mabicab Pemalang, Junaedi SH MM, Wakil Ketua Kwarda sekaligus Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP, serta Kepala Bappeda Jateng, Ir Sujarwanto Dwiatmoko MSi.
Seluruh calon Ketua Kwarda memenuhi syarat yang tercantum dalam hasil verifikasi administratif. Empat kandidat mempertimbangkan keputusan secara kekeluargaan. Setelah berunding antar calon, semuanya sepakat mengangkat Siti Atikoh sebagai Ketua Kwarda Jawa Tengah lima tahun ke depan.
Ketua Kwarda Jawa Tengah terpilih, Siti Atikoh menyatakan komitmennya terhadap kemajuan dan mengembangkan Kwarda Jawa Tengah. Menurutnya, pramuka tidak bisa bekerja sendirian menuju kemajuan. Kwarda, Kwarcab dan tingkat lokal harus bersatu untuk memajukan Gerakan Pramuka.
Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki tujuan untuk membangun karakter anak. Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010, kegiatan ini diwajibkan untuk pelajar mulai jenjang SMP.
Tak hanya di Indonesia, hampir setiap negara mempunyai gerakan pramukanya masing-masing lho. Lantas apa yang membuat kegiatan ini begitu populer, bahkan wajib, di beberapa negara?
Hampir seluruh kegiatan Pramuka berlangsung secara berkelompok, yang otomatis mempertemukan mereka dengan orang-orang yang berbeda latar belakang.
Menurut Journal of Childhood Research, anak dapat memperoleh sejumlah manfaat ketika berinteraksi dengan lingkungan sekitar, seperti Berani mengutarakan pendapat, Menyelesaikan konflik melalui diskusi, Menyalurkan emosi ke arah yang positif dan Menghormati perbedaan.
Selama kegiatan Pramuka, anak-anak akan dilatih beberapa keterampilan khusus seperti membaca tentang mengemal alam, upacara, p3k dan memasak. Keterampilan ini akan diajarkan secara individu atau kelompok. Melalui kegiatan ini, anak akan mempelajari keterampilan baru yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Pramuka mendorong anak untuk mempelajari hal-hal baru. Mereka juga harus memecahkan masalah dan mengatasi tantangan secara individu dan sebagai tim. Dengan memikirkan kegiatan ini, anak dapat mengembangkan rasa percaya dirinya.
Dalam satu kelompok pramuka, biasanya terdiri dari anggota dengan keterampilan yang sesuai. Misalnya ada ahli P3K atau ahli sandi. Setiap individu mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Hal ini didukung dengan pernyataan The Scout Association bahwa Pramuka tidak hanya menunjang pendidikan anak di sekolah tetapi juga membentuk individu untuk sukses dalam kehidupan dan karirnya di masa depan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Tufts University menemukan bahwa kegiatan Pramuka memberikan peluang yang sangat baik untuk mengasah keterampilan kepemimpinan.
Dengan cara ini, mereka dapat menjadi pemimpin yang baik di tempat kerja dan masyarakat di masa depan.
Editor: Johnny Johan Sompotan