Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hari Pahlawan, Sekjen Partai Perindo: Koruptor dan Ambisi Elite Bentuk Penjajah Pembangunan Modern
Advertisement . Scroll to see content

Soal Isu Penundaan Pemilu, Perindo Imbau Masyarakat Tetap Bijak dan Waspada

Selasa, 29 Maret 2022 - 01:47:00 WIB
Soal Isu Penundaan Pemilu, Perindo Imbau Masyarakat Tetap Bijak dan Waspada
Wakil Ketua Umum Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan bahwa isu penundaan Pemilu masih berbentuk bola liar yang terus bergulir. (Dok MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Umum Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan bahwa isu penundaan Pemilu masih berbentuk bola liar yang terus bergulir. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bijak menanggapi wacana tersebut meski tetap harus waspada.  

"Tentunya masyarakat harus cermat menanggapi isu bola liar yang luar biasa (penundaan Pemilu 2024). Tetapi masyarakat juga tetap harus berhati-hati karena bisa saja isu ini berproses hingga muncul tak terduga," kata Ferry dalam tayangan langsung PrimeTime iNews, Senin (28/3/2022) malam. 

Mantan anggota KPU RI itu menyampaikan, informasi terkait pelaksanaan Pemilu juga diperlukan secara transparan dan terbuka kepada publik. Oleh karena itu, penguatan informasi terkait aspek-aspek kepemiluan kepada masyarakat harus dikedepankan oleh para elite partai dan penyelenggara pemilu. 

"Semoga dengan transparansi informasi kepemiluan oleh penyelenggara pemilu harus dioptimalkan sebaik mungkin. Ini dilakukan agar masyarakat juga semakin melek terhadap transisi kepemimpinan yang sesuai aturan kepemiluan dan demokrasi," katanya. 

Diketahui, mayoritas publik menyatakan menolak terhadap wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini terekam dalam hasil survei yang dirilis lembaga Indonesia Political Opinion (IPO). 

"Mayoritas responden menolak wacana penundaan pelaksanaan Pemilu 2024," kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah dalam rilis temuannya, Senin (28/3/2022). 

Jika dilihat dari data surveinya, responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 46 persen, sementara yang menyatakan sangat tidak setuju angkanya sebesar 31 persen. Jika diakumulasikan, angka penolakan publik terhadap wacana tersebut sebesar 77 persen. 

Sebaliknya, responden yang menyatakan setuju atas wacana tersebut angkanya sebesar 19 persen, sedangkan yang sangat setuju angkanya sebesar 4 persen. Jika diakumulasikan, responden yang setuju atas wacana tersebut sebesar 23 persen.

Editor: Ahmad Antoni

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut