Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pidato di Bloomberg New Economy, Jokowi Prediksi Revolusi Robot Humanoid 5-15 Tahun ke Depan
Advertisement . Scroll to see content

Soal Larangan Masuk Ustaz Abdul Somad, BNPT Jelaskan Beda Aturan di Singapura dan Indonesia

Rabu, 18 Mei 2022 - 16:57:00 WIB
Soal Larangan Masuk Ustaz Abdul Somad, BNPT Jelaskan Beda Aturan di Singapura dan Indonesia
Soal larangan masuk Ustaz Abdul Somad, BNPT menyebut ada perbedaan aturan di Singapura dan Indonesia. (Foto: Humas Unhas)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid angkat bicara soal larangan Ustaz Abdul Somad (UAS) memasuki Singapura. Menurutnya aturan itu merupakan bagian dari tindakan preemptive strike yang diatur dalam Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (Internal Security Act atau ISA) terkait pencegahan terhadap dugaan ideologi radikalisme dari hulu. 

Menurut Brigjen Nurwakhid, Indonesia belum memiliki regulasi yang sama dengan Singapura terkait pencegahan ideologi radikalisme atau ekstremisme. Indonesia saat ini hanya mampu melaksanakan preventive strike dibandingkan preemptive strike. 

"Pre-Emptive strike hanya bisa dilakukan jika ada regulasi yang melarang ideologi radikalisme atau ekstremisme, seperti di Singapura yang memiliki ISA. Sementara Indonesia memiliki UU No 5 tahun 2018 yang hanya bisa digunakan untuk tindakan preventive strike terhadap para teroris," ujar Brigjen Nurwakhid, Rabu (18/5/2022).

Oleh karena itu, menurut Nurwakhid kekuatan pencegahan di hulu tersebut tidak dapat dilaksanakan oleh Indonesia. Dia pun menuturkan, Indonesia saat ini tidak dapat meniru Singapura dalam melakukan pencegahan ideologi radikalisme atau ekstremisme. 

"Indonesia hanya mampu melakukan tindakan preventive strike terhadap para terorisme, tetapi tidak bisa menjerat secara yuridis aspek ideologi radikalisme atau ekstremisme yang menjiwai semua aksi terorisme," tutur Nurwakhid. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut