Sosok 2 Jenderal Senior Dipuji KSAD Andika di Hadapan Pangdam dan Dandim
JAKARTA, iNews.id - Dua jenderal senior TNI Angkatan Darat dipanggil khusus oleh KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabesad. Keduanya bahkan diminta berdiri di depan para pangdam dan komandan kodim (dandim). Ada apa?
Dua jenderal tersebut yakni Pati Mabes TNI AD Mayjen TNI Kurnia Dewantara dan Mayjen TNI Wahyu Agung Prayitno, kepala pusat perhubungan AD. Momen ini terjadi ketika KSAD mengelar pertemuan dengan pangdam, dandim, dan para petinggi AD di Mabesad.
Mula-mula KSAD memanggil Kurnia. Berikutnya, mantan Danpaspampres itu meminta Wahyu turut maju ke depan dan berdiri di sisinya.

KSAD rupa-rupanya memuji kedua jenderal senior tersebut. Mereka tetap memiliki tubuh bugar dan ramping di usia kepala 5. Pemanggilan kedua jenderal ini dimaksudkan KSAD sebagai contoh bagi para perwira AD lainnya, terutama dandim.
“Ini adalah satu reminder atau pengingat kita semua. Mas Kurnia usia 58 dan senior saya Mas Wahyu Agung juga begitu usia 57. Tetapi lihat ini, sudah lebih tua tapi badannya masih bagus sekali,” kata Andika Perkasa dalam tayangan di akun Youtube TNI AD, dikutip Jumat (2/7/2021).
Kurnia Dewantara merupakan lulusan Akademi Militer 1986 yang berpengalaman di bidang infanteri. Jabatan terakhirnya sebelum ditarik ke Mabesad yakni Pangdam X/Udayana. Sebelumnya, dia menjabat Danseskoad.
Adapun Wahyu lebih senior lagi. Jenderal abituren Akmil 1985 itu berpengalaman di bidang perhubungan. Wahyu pernah menjabat sebagai staf khusus KSAD (2013-2019), Askomlek Kaskogabwilhan II (2019-2020) dan Kapushubad (2020-2021).
Dalam momen formal tapi santai itu, KSAD lantas memerintahkan para pangdam mencari dandim gembrot. Mereka yang bertubuh gemuk diminta maju ke depan.
Suasana ger-geran pun terjadi kala para dandim itu ditanya satu-satu oleh KSAD mengapa bertubuh tambun. Ada dandim yang mengaku bertubuh gemuk sejak lulus dari SMA. Ada pula dandim yang berterus terang karena tak bisa menjaga pola makan.

"Sebetulnya kami kurus Bapak KSAD. Tapi karena kurang bisa menjaga makan, jadi begini," tutur salah satu Dandim yang maju.
Andika lalu meminta fotografer Dispenad mengambil gambar satu per satu dandim yang kelebihan berat badan. Dia meminta semuanya bisa kembali ke berat badan normal pada tahun depan.
"Foto ini kirimkan satu tahun dari sekarang ya," tuturnya.
Andika mengaku bersikap tegas karena alasan yang jelas. Dia ingin jajarannya menjaga kesehatan.
"Saya nggak terlalu peduli penampilan. Tapi saya peduli kalau kita nggak ada. Tahun ini meninggal karena sakit ada 500. Yang sakitnya plus Covid ada 58," tutur jenderal lulusan Akmil 1987 ini.
Editor: Zen Teguh