Sosok Malik Aditya Peraih Adhi Makayasa Akpol, Ternyata Pernah Gagal Masuk Akmil

JAKARTA, iNews.id - Ipda Muhammad Malik Aditya Kurniawan merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol). Dia meraih penghargaan Adhi Makayasa 2025. 

Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Baca Juga

Daftar Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2025, Indonesia Nomor 13 Unggul atas Israel

Malik menceritakan kisahnya pernah gagal mendaftar Akademi Militer (Akmil) 2020 lalu. Selanjutnya, dia mendaftar dan berhasil masuk Akpol.

“Pertama tentunya saya lulus di tahun 2020. Kemudian pada tahun 2020 saya mendaftar di Akademi Militer hingga sampai tes pusat namun di situ karena bukan rezeki saya saya gagal. Dan kemudian di tahun selanjutnya saya mendaftar di Akademi Kepolisian mengikuti jejak kakek saya sebagai seorang polisi,” ujar Malik.

Baca Juga

Pesan Prabowo ke Perwira TNI-Polri yang Dilantik: Keselamatan Rakyat di Pundakmu!

Dia menceritakan perjalanan suka dan duka mengenyam pendidikan di Akpol selama 4 tahun. Dia mengaku berhasil lulus berkat dukungan banyak pihak.

“Namun semua tersebut dapat lewat karena saya memiliki support dan dukungan yang luar biasa baik itu dari pimpinan-pimpinan di Akademi Kepolisian itu sendiri, pengasuh kedua orang tua saya dan keluarga saya dan tentunya rekan-rekan saya seangkatan maupun senior dan junior,” kata dia.

Baca Juga

Daftar 8 Peraih Adhi Makayasa 2025 yang Dilantik Jadi Perwira TNI-Polri Hari Ini

Baca Juga

Breaking News: Prabowo Lantik 2.000 Perwira TNI-Polri di Istana

Malik bersyukur bisa menjalankan sekolah kedinasan dengan gratis. 

“Alhamdulillah untuk kami di sekolah kedinasan semuanya gratis dari negara. Sehingga untuk dari segi ekonomi tidak ada kendala karena semuanya baik itu mulai dari pakaian dari atas hingga bawah semuanya merupakan pembagian dari negara,” tutur dia.

Malik juga mengungkapkan pesan dari Prabowo untuk menjadi perwira yang dapat menjadi contoh dan teladan bagi anggotanya.

“Tentunya kita melihat dinamika saat ini bahwa banyaknya permasalahan baik itu di Global maupun secara regional di Indonesia sendiri. Dan ini tantangan bagi kami sebagai perwira menghadapi zaman 4.0,” tutur dia. 

Editor: Rizky Agustian