Sosok Sofian Effendi, Eks Rektor UGM Sebut Jokowi Tak Lulus dari Fakultas Kehutanan

JAKARTA, iNews.id - Nama mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sofian Effendi menuai sorotan. Sofian menyebut Jokowi tak lulus Fakultas Kehutanan UGM.

"Jokowi ini menurut informasi dari para profesor dan mantan dekan juga, itu pada tahun 1980-an tidak lulus," kata Sofian dalam tayangan di YouTube Langkah Update, Kamis (17/7/2025).

Baca Juga

Anomali Ahmed al-Sharaa: Dulu Teroris Bernilai Rp116 Miliar, Sekarang Dijamu Trump di Gedung Putih

Hal ini juga diungkit oleh pakar telematika Roy Suryo dalam tayangan Rakyat Bersuara bertajuk 'Babak Baru Tudingan Ijazah Palsu Jokowi' di iNews, Rabu (16/7/2025) malam.

"Paling menarik, baru pagi ini eksklusif seorang mantan Rektor UGM Sofian Effendi ketemu dr Rismon dan ada di YouTube-nya dan saya sudah izin untuk ceritakan," kata Roy.

"Menyatakan sudah ketemu beberapa profesor dan guru besar UGM fix kalau orang yang namanya Joko Widodo tidak pernah lulus dari Fakultas Kehutanan. Itu statement dari Prof Sofian Effendi dan ada videonya," ucapnya.

Sofian diketahui menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2002–2007.

Sofian lahir pada 28 Februari 1945 di Bangka. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister administrasi publik di UGM pada era 1960-an, lalu melanjutkan studi ke Amerika Serikat.

Di University of Pittsburgh, dia meraih gelar Master of Public and International Affairs (MPIA) serta gelar doktor dalam bidang public affairs.

Sekembalinya ke Indonesia, Sofian tidak hanya mengajar, dia juga menjadi guru besar dan ikut merancang berbagai program pascasarjana di UGM.

Peran Sofian tak berhenti di dunia akademik. Di era reformasi, dia dipercaya menjabat Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada 1999–2000, di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Sebelumnya, dia sempat menjabat sebagai asisten Wakil Presiden bidang pengawasan dan kebijakan.

Dia juga menjadi Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pada 2014–2019, lembaga independen yang mengawal meritokrasi dalam birokrasi Indonesia.

Editor: Reza Fajri