Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Musik Indonesia Raya Mendadak Mati di Podium SEA Games 2025, Janice Tjen Ungkap Momen yang Bikin Haru
Advertisement . Scroll to see content

Sosok Wage Rudolf Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 12:40:00 WIB
Sosok Wage Rudolf Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya
Pencipta Lagu Indonesia Raya adalah WR Supratman (Dok. Museum Sumpah Pemuda Kemendikbud)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wage Rudolf Supratman dikenal sebagai tokoh yang menciptakan lagu Indonesia Raya. Semasa hidupnya, WR Supratman banyak berkecimpung dalam bidang musik dan lagu. 

Ia juga pernah menciptakan beberapa lagu lain, seperti ‘Matahari Terbit’.WR Supratman lahir di Desa Somongari, Purworejo, Jawa Tengah pada 19 Maret 1903. 

Namun ada dua versi yang beredar mengenai tanggal lahir WR Supratman. Ada yang mengatakan bahwa WR Supratman lahir pada 9 Maret 1903. 

Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan pemerintah sebagai Hari Musik Nasional pada era kepemimpinan Presiden Megawati. Namun, 19 Maret 1903 adalah tanggal yang disepakati oleh keluarga WR Supratman sebagai tanggal lahir sang komposer. Hal ini berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Purworejo Nomor 04/Pdt/P/2007/PN PWR pada 29 Maret 2007.

Tentang tempat lahir WR Supratman juga ada dua versi. Selain di Desa Somongari di Purworejo, WR Supratman disebut lahir di Jatinegara, Jakarta. Hal ini berdasarkan catatan ayah WR Supratman. Sang ayah merupakan seorang tentara KNIL bernama Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, sementara ibu WR Supratman bernama Siti Senen.

Pendidikan WR Supratman sudah dimulai sejak usianya 4 tahun. Ketika itu, ia bersekolah di Frobel School (taman kanak-kanak). Pada tahun 1914, Supratman pindah ke Makassar dan melanjutkan sekolah di sana.

Pendidikannya di Makassar ditanggung oleh kakaknya yang bernama Roekijem dan suaminya, Willem van Eldik. Kemudian Supratman melanjutkan sekolah di Tweede Inlandsche School (Sekolah Angka Dua) dan lulus pada 1917. 

Dua tahun setelahnya, yaitu pada 1919, Supratman mengikuti tes dan lolos Klein Ambtenaar Examen yaitu ujian untuk calon pegawai rendah. Setelah lulus, Supratman kembali melanjutkan pendidikan ke Normaalschool, sekolah guru.

Willem van Eldik, kakak ipar Supratman, menjadi bagian dari karier bermusiknya. Pada saat usianya 17 tahun, Eldik memberi kado ulang tahun sebuah biola kepada Supratman. Mereka berdua juga membentuk Grup Band Jazz yang bernama Black and White. 

Dengan bakatnya di bidang musik, Supratman pun sering menciptakan lagu-lagu. Salah satu karyanya berjudul Indonesia Raya, yang menjadi lagu kebangsaan Republik Indonesia.

Selain bermusik dan menciptakan lagu, Supratman juga memulai kariernya sebagai wartawan. Ia pindah dari Makassar ke Bandung dan menjadi wartawan di surat kabar Kaoem Moeda pada tahun 1924. 

Surat kabar Kaoem Muda saat itu menyajikan karangan-karangan dan tajuk rencana politik. Tulisan tersebut dibuat oleh tokoh pergerakan Masyhur, yaitu Ki Hajar Dewantara, Dr. Mohammad Amir, Abdul Muis, dan lainnya. 

Hal ini membuat Supratman memiliki ketertarikan terhadap tokoh-tokoh bangsa. Satu tahun setelahnya, Supratman pindah ke Jakarta dan menjadi wartawan di surat kabar Sin Po.

Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan di depan umum pada 28 Oktober 1928 saat berlangsung Kongres Pemuda II di Jakarta. Lagu tersebut akhirnya dikenal di kalangan pergerakan nasional dan dijadikan sebagai lagu kebangsaan. Setelah menyanyikan lagu tersebut, Supratman diburu oleh polisi Hindia Belanda. Hal tersebut karena terdapat kata “merdeka, merdeka” pada lagu Indonesia Raya.

Supratman pernah ditangkap Belanda di studio NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep) di Jalan Embong Malang Surabaya, pada 7 Agustus 1938. Penangkapan itu dilatarbelakangi lagu ciptaannya yang berjudul ‘Matahari Terbit’, yang dinyanyikan pandu-pandu Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) di radio, sebagai wujud simpati terhadap Jepang. 

Tapi tuduhan tersebut tidak terbukti sehingga Supratman pun dilepaskan.
Saat ditangkap Belanda, kondisi Supratman sedang sakit sejak awal tahun 1937. Kondisinya pun semakin melemah hingga pada 17 Agustus 1938 WR Supratman meninggal dunia. 

Ia wafat di Jalan Mangga No.21, Tambak Sari, Surabaya akibat penyakit jantung yang dideritanya. Jenazah kemudian dimakamkan di Pemakaman Umum Kapasan Jalan Tambak Segaran Wetan Surabaya. Jasa WR Supratman akan selalu dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut