Suara PSI Melonjak, KPU: Tak Ada Penggelembungan, tapi Ketidakakuratan Teknologi OCR
JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantah ada operasi penggelembungan suara pada Pileg 2024. Hal ini menanggapi melonjaknya suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara signifikan.
"Tidak ada terjadi penggelembungan suara," kata anggota KPU Idham Holik, Senin (4/3/2024).
Menurut Idham, kesalahan yang mungkin terjadi ialah adanya ketidakuratan teknologi pada aplikasi Sirekap untuk membaca C hasil masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS). Oleh karenanya, Idham pun meminta seluruh pihak untuk berperan aktif mengawal suara yang tidak akurat itu.
"Yang ada adalah ketidakakuratan teknologi OCR dalam membaca foto formulir C hasil plano. Di sini pentingnya peran serta aktif pengakses Sirekap untuk menyampaikan telah terjadinya ketidakakuratan tersebut," sambungnya.
Diketahui, OCR atau Optical Character Recognition adalah teknologi yang mengekstrak atau mengonversi gambar menjadi teks.
Idham memastikan, pihaknya tengah mengoreksi data agar Sirekap memiliki akurasi yang sama sesuai hasil di masing-masing TPS. Hal itu juga sesuai rekomendasi Bawaslu.
Dia meyakinkan, penghitungan suara atau hasil resmi tetap dihitung secara manual berjenjang. Hitung manual ini katanya transparan dan bisa diakses masyarakat.
"Sekali lagi kami sampaikan bahwa hasil resmi perolehan suara peserta pemilu itu berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari PPK, KPU Kabupaten Kota dan KPU Provinsi dan pada akhirnya pada level KPU RI, rekapitulasi tingkat nasional," katanya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyatakan 'ledakan' perolehan suara PSI dalam aplikasi Sirekap selama beberapa waktu terakhir bukan hal yang biasa.
Menurutnya, jika data yang masuk sudah lebih dari 50 persen maka perubahan perolehan suara secara tajam sulit. Sementara suara PSI sempat naik 19.000 hanya dalam kurun waktu dua jam.
"Menurut the law of large number, kalau data sudah masuk apalagi sudah di atas 50 persen, 65 persen dari total TPS 820.000 lebih di Indonesia itu (kenaikan suara PSI) nggak main-main, itu jumlah yang sangat besar," ujar Burhanuddin kepada iNews Media Group, Sabtu (2/3/2024).
Editor: Reza Fajri