Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mutasi TNI, Mayjen Hendy Antariksa Jabat Pangdam Bukit Barisan
Advertisement . Scroll to see content

Sujiwo Tejo Ngetwit Durian Jangan Nantang Mentimun, Sindir Siapa?

Jumat, 20 November 2020 - 16:16:00 WIB
Sujiwo Tejo Ngetwit Durian Jangan Nantang Mentimun, Sindir Siapa?
Budayawan Sujiwo Tejo. (Foto: Okezone).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Budayawan Sujiwo Tejo membuat pernyataan mengundang tanda tanya. Di tengah ramainya perbincangan soal pencopotan baliho Habib Rizieq oleh sejumlah orang berbaju loreng hijau, Sujiwo Tejo tiba-tiba membuat pernyataan yang mengarah pada aksi tersebut.

”Durian jangan diperintah nantang mentimun. Menang gak kondang. Kalah malu2in. Gak ada harga. Durian baiknya dihadap2kan dengan durian dari negeri lain. Ini baru bermartabat. Harga melawan harga,” kicau pria bernama lengkap Agus Hadi Sudjiwo itu, Jumat (20/11/2020).

Sujiwo tidak menjelaskan apa maksud dari pernyataannya tersebut. Namun, sejumlah netizen memberikan komentar yang memang mengarah pada pencopotan baliho Habib Rizieq oleh sejumlah personel TNI.

Pernyataan budayawan yang juga dalang wayang ini mirip dengan pernyataan politikus Partai Gerindra Fadli Zon di akun Twitter-nya, @FadliZon. “Bukan bersaing dengan negara asing, Pemerintah RI malah saingi Petamburan,” kicaunya.

Mantan wakil ketua DPR itu mengatakan, pencopotan baliho bukan menjadi wewenang TNI. Dia juga menyebut kembali istilah Dwifungsi ABRI yang ada pada era Orde Baru.

”Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan n tupoksi TNI. Sebaiknya jgn semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lg “dwifungsi ABRI” imbangi “dwifungsi polisi”,” ucap Fadli Zon.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) pun ikut mengomentari langkah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman yang mengakui memerintahkan anak buahnya untuk mencopot baliho HRS.

Melalui akun Twitter-nya, @hnurwahid, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu membenarkan kicauan politikus Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebutkan bahwa seharusnya kekuatan pertahanan RI sudah waktunya untuk bersaing dengan negara-negara lainnya, bukan malah bersaing dengan FPI yang bermarkas di Petamburan, Jakarta Pusat.

”Betul. Kalau komitmennya adalah untuk pelaksanaan protokol kesehatan dan efektifitas atasi covid-19, mestinya Pemerintah tidak bersaing dg Gubernur DKI maupun dg HRS di Petamburan. Tapi mestinya satukan potensi unt menangkan kompetisi minimal samai New Zealand, Taiwan, German,” kicau HNW.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut