Sumatra Dilanda Banjir, Ketua MUI Imbau Perayaan Tahun Baru 2026 Diisi Doa Bersama
JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar mengimbau perayaan pergantian malam Tahun Baru 2026 diisi doa bersama. Hal ini bertujuan untuk empati dan keprihatinan terhadap korban banjir Sumatra.
Anwar menyebut, perayaan malam tahun baru kerap dilakukan dengan pesta kembang api. Menurutnya, hal ini tak perlu lagi dilakukan karena masih ada warga terdampak bencana banjir.
"Nah kalau tujuannya itu untuk agar lebih berhemat tentunya tidak usah, apalagi sekarang bangsa kita sedang prihatin (karena bencana)," ujar Anwar dalam keterangannya, Kamis (25/12/2025).
Anwar mengingatkan agar umat Islam tidak perlu merayakan malam tahun baru dengan berhura-hura, apalagi bermaksiat. Menurutnya, perayaan pergantian malam tahun baru diiisi dengan kegiatan positif, seperti doa bersama.
"Ini kita sedang prihatin, banyak musibah, tentu lebih baik berdoa. Kalau toh itu mau hiburan, hiburan yang terukur. Tidak sampai menghambur-hamburkan uang, apalagi pakai APBD dan APBN yang digunakan untuk hal-hal yang berlebihan," tuturnya.
"Doa bersama di malam tahun baru sangat penting dalam rangka memohon kepada Allah SWT untuk diberikan keselamatan bangsa dan negara," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, Mabes Polri tidak memberi izin pesta kembang api saat pergantian malam tahun baru 2026. Dia mengimbau masyarakat menggelar doa bersama untuk negeri atau korban bencana Sumatra ketimbang pesta kembang api
"Kita imbau kepada masyarakat agar kegiatan-kegiatannya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat doa untuk Sumatra, doa untuk negeri," kata Sigit di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2025).
"Jadi kami tidak memberikan rekomendasi untuk penggunaan kembang api akhir tahun," tuturnya.
Sigit mengatakan, situasi Indonesia saat ini sedang berkabung lantaran adanya fenomena banjir dan longsor di Sumatra.
Editor: Aditya Pratama