Survei Capres 5 Provinsi Pulau Jawa: Anies Unggul di DKI, Banten, Jabar, Ganjar di Jateng dan Jatim

JAKARTA, iNews.id - Elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 terus menguat. Hal ini terlihat dalam survei terbaru Poltracking di 5 provinsi Pulau Jawa.

Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda membedah satu per satu kekuatan elektoral para tokoh nasional di 5 provinsi ini. Terlihat Anies dominan dan kokoh di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Baca Juga

Terungkap, Tentara Israel Membuldoser Jenazah-jenazah Warga Palestina di Gaza

Di DKI Jakarta Anies memperoleh elektabilitas sebesar 49,6 persen. Disusul, Ganjar Pranowo sebesar 27,5 persen dan di peringkat ketiga ada Prabowo Subianto dengan elektabilitas 14,7 persen.

"Ini adalah potret kekuatan elektoral bakal calon presiden di Ibu kota Jakarta. Kita bisa lihat berarti, sementara Anies sebagai mantan gubernur cukup kuat, dominan secara elektoral di Jakarta," kata Hanta dalam paparannya, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga

Hadiri Rapat Akbar Relawan di Makassar, Anies: 2024 Kita Punya Kesempatan Pilih Jalur Perubahan

Anies juga unggul di Banten dengan elektabilitas sebesar 47,6 persen. Disusul Prabowo 28,5 persen dan Ganjar 16,1 persen.

"Angka ini bisa kita lihat wilayahnya Anies cukup dominan. Separuh Jakarta basis Anies, separuh pemilih Banten juga basisnya Anies," ujarnya.

Kemudian di Jawa Barat, Anies unggul dengan elektabilitas sebesar 36,3 persen. Di peringkat kedua Prabowo dengan 30,8 persen dan Ganjar 18,7 persen.

Sementara di Jawa Tengah, Ganjar unggul dengan 71,4 persen, sedangkan Prabowo 10,8 persen dan Anies 9,0 persen. Di Jawa Timur, Ganjar juga unggul 36,1 persen, dan di posisi kedua ada Prabowo 25,5 persen dan Anies 19,6 persen.

Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di 5 provinsi Pulau Jawa (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) pada 26 November-2 Desember 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Jumlah sampel pada masing-masing provinsi adalah 1.000 responden dengan margin of error ±3,1 persen pada setiap provinsi dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Editor: Reza Fajri