Survei Indikator: Ganjar Tempel Ketat Prabowo Jadi Presiden Pilihan Rakyat

JAKARTA, iNews.id - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menyatakan Ganjar Pranowo terus menempel ketat Prabowo Subianto sebagai sosok presiden pilihan masyarakat. Ganjar memperoleh suara 31,5 persen, tepat di bawah Prabowo yang meraih 33,4 persen.

"Ini 19 nama, jadi dari 34 kita kurangi lagi. Pak Prabowo masih unggul meskipun keunggulan tidak terlalu jauh dengan Pak Ganjar," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya, Minggu (23/7/2023).

Baca Juga

Pastor Manuel Musallam: Rencana AS untuk Gaza akan Gagal, Perlawanan Palestina Tak akan Dilucuti

Sementara Anies Baswedan terpaut jauh dari Prabowo dan Ganjar. Dia berada pada peringkat ketiga dengan pemilih sebesar 17,4 persen.

Sedangkan, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, berada di peringkat keempat dengan 3,5 persen.

Baca Juga

Survei SMRC: Pemilih Kuat Ganjar Pranowo 73 Persen, Paling Tinggi Dibanding Bacapres Lain

"Anies peringkat ketiga selisihnya signifikan dibandingkan dengan Ganjar di peringkat kedua," ujar Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, Ganjar, Prabowo, dan Anies masih menjadi tiga nama tertinggi dalam simulasi 10 nama calon presiden (capres). Burhanuddin menyebut tokoh-tokoh di luar ketiga nama ini cenderung melemah.

Baca Juga

Unggul Sebagai Cawapres di Survei LSI, Erick Thohir Bisa Dongkrak Elektabilitas Capres

"Tiga nama ini saling salip, di luar nama ini cenderung melemah. Jadi sepertinya di luar nama ini dianggap di liga 2 atau bertarung di cawapres," katanya.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan menggunakan metode Multistage Random Sampling yang dilakukan pada 20-24 Juni 2023. Adapun target sampelnya adalah warga negara Indonesia (WNI), berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dan memiliki telepon selular.

Baca Juga

Simulasi Capres-Cawapres Survei LSI: Duet Ganjar-Erick Kalahkan Prabowo-Cak Imin

Adapun responden yang didapat yaitu sebanyak 1.220 orang yang terjaring dari seluruh provinsi dan terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Mereka yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel.