Survei Initiative Institute, Gatot Nurmantyo Ungguli Prabowo
JAKARTA, iNews.id - The Initiative Institute merilis hasil survei terbarunya terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hasilnya, elektabilitas mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebagai bakal calon dari lingkungan militer lebih tinggi dibandingkan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Yang menarik, Gatot Nurmantyo dalam survei kami, angka keterpilihannya lebih tinggi daripada Prabowo Subianto. Posisi elektabilitas Gatot ini nomor dua tertinggi setelah Pak Jokowi,” kata CEO The Initiative Institute Airlangga Pribadi di Menteng Jakarta, Minggu (15/7/2018).
Kajian The Initiative Institute menunjukkan tingkat keterpilihan bakal calon presiden masih dipegang Joko Widodo (Jokowi) sebesar 77,8 persen, disusul Gatot Nurmantyo sebanyak 63 persen dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sebesar 62 persen.
Peringkat empat diduduki Prabowo Subianto sebesar 61,5 persen. Kelima Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebanyak 58,7 persen, Sri Mulyani Indarwati 53,3 persen, serta Tuan Guru Bajang TGB) atau Zainul Majdi sebanyak 50 persen.
“Khusus untuk kasus Gatot, yang mengalahkan Prabowo, kebetulan mereka sama-sama berlatar belakang militer. Perolehan angka itu kemudian menunjukkan bahwa responden ingin melihat figur pemimpin yang lebih muda dan kemudian sudah perlu ada pergantian generasi elit militer dalam politik,” tutur Airlangga.
Menurut dia, keterpilihan petahana Jokowi yang masih tinggi dalam survei karena dianggap dapat bekerja secara profesional, memiliki pengalaman dalam pemerintahan, serta beragama Islam.
“Tokoh militer yang sudah lama dalam dunia politik, sekarang juga diasumsikan untuk bekerja di belakang layar saja,” ujar dia.
Survei The Initiative Institute dilaksanakan pada 10-15 Juli 2018, menggunakan pendekatan purposive sampling. Dimana respondennya adalah pihak-pihak yang memiliki informasi cukup baik tentang kebijakan dan karakteristik tokoh.
Kelompok responden yang berpartisipasi dalam survei tersebut meliputi akademisi, jurnalis, anggota organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, kalangan profesional, serta anggota organisasi nonpemerintah.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto