JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 27,1 persen masyarakat pecinta sepak bola berharap agar Indonesia bisa berprestasi di kancah dunia. Masyarakat juga menginginkan sepak bola Indonesia bisa keluar dari berbagai persoalan termasuk mafia sepak bola.
Hal itu berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang sepakbola Indonesia yang dirilis secara daring, Minggu (20/8/2023). Survei dilakukan oleh LSI kepada 1.220 responden di seluruh Indonesia.
Pesawat Pembom Rusia Bergabung dengan Patroli Udara China, Jepang Marah Besar!
"Harapan paling banyak ialah agar Indonesia mendapat prestasi yang tinggi di tingkat dunia sebanyak 27,1%. Kemudian mencetak atlet-atlet sepak bola berkualitas 20,3%, berantas mafia bola 14,9%, dan PSSI menjadi lebih professional sebanyak 11,7%," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.
Di antara persoalan tersebut, kata dia, salah satu persoalan yang mendapat sorotan adalah penanganan terhadap masalah mafia bola. Sebanyak 38,1 persen menginginkan adanya hukuman penjara terhadap mafia sepak bola.
Jadi Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23, Fergus Tierney Kirim Doa untuk Garuda Muda
"Kemudian 29,5 persen menginginkan agar tidak boleh terlibat lagi dalam kegiatan sepakbola dan 9,7 persen menginginkan adanya hukuman denda," kata dia.
Berdasarkan hasil survei LSI, sepakbola adalah olahraga favorit dengan dominasi 26,5 persen responden. Paling banyak dengan mayoritas disukai laki laki, usia 17 sampai 40 tahun. Sepakbola di favorit kan oleh semua jenjang pendidikan dan profesi.
Syafril Nasution: Timnas Futsal Indonesia Target Masuk 4 Besar, Lolos Piala Dunia
Pada survei tersebut, melibatkan populasi survei warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yakni sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden. Kemudian dilakukan oversample etnis Tionghoa sebanyak 300 responden. Sehingga total sampel yang dianalisis sebanyak 1.520 responden.
Suporter Dukung Penuh Klub Prioritaskan Timnas Indonesia: Demi Merah Putih!
Margin of error dari 1.220 responden tersebut sebesar +/2.9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Editor: Faieq Hidayat
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku