Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Bos Bloomberg di Istana
Advertisement . Scroll to see content

Survei Polstat Ungkap Capres 2024 Terkuat, Elektabilitas Prabowo Terus di Puncak

Jumat, 16 September 2022 - 19:42:00 WIB
Survei Polstat Ungkap Capres 2024 Terkuat, Elektabilitas Prabowo Terus di Puncak
Peneliti Senior Polstat Zaki Darmawan merilis survei Capres 2024. (Foto ist).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pilpres 2024 masih yang tertinggi dengan 31,2 persen. Hasil tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Political Statistics (Polstat) yang dilakukan pada tanggal 1 sampai 10 September 2022 di 34 provinsi di Indonesia.

Dalam survei tersebut, Polstat meneliti tentang preferensi publik menjelang pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2024. 

Lalu lima tokoh di bawah Prabowo, ada nama Ganjar Pranowo dengan 19,8 persen, lalu Anies Baswedan dengan 17,5 persen, Ridwan Kamil dengan 7,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 5,4 persen dan Puan Maharani 4,8 persen.

Dalam Penelitian itu, Polstat juga menjabarkan mayoritas kader partai menginginkan Ketua Umum atau pajabat tinggi partainya dicalonkan sebagai capres.

"Sebanyak 89,8 persen pemilih Partai Gerindra mendukung pencalonan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024," ujar Peneliti Senior Polstat Zaki Darmawan, Jumat (16/9/2022).

Sementara, sebanyak 52,9 persen responden yang mengaku pemilih PDI Perjuangan menginginkan Ketua DPR RI Puan Maharani maju sebagai capres pada Pilpres 2024 nanti.

Lalu sebanyak 68,7 persen responden yang menyatakan memilih Partai Golkar mengharapkan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto juga ikut maju dalam kandidasi pemilihan presiden 2024. Sedangkan untuk Partai Demokrat sebanyak 67,6 persen calon pemilihnya juga menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut nyapres pada Pilpres 2024.

"Para konstituen partai nampaknya mengkhawatirkan apabila tokoh sentral partainya tidak maju sebagai capres dapat berpengaruh pada merosotnya suara partai mereka pada Pileg 2024. Sebagai gambaran, perolehan suara Partai Golkar terus anjlok saat partai ini tidak memajukan kadernya sebagai capres atau cawapres pada Pilpres 2014 dan 2019," kata Zaki. 

Di lain pihak, Partai Gerindra yang selalu mengajukan tokohnya dalam Pilpres 2009, 2014 dan 2019, terus mengalami kenaikan suara yang cukup signifikan.

Para konstituen PDI Perjuangan kini nampaknya menghadapi kegamangan. Di satu sisi, mereka mengapreasiasi elektabilitas Ganjar Pranowo yang cukup signifikan sebagai capres. Di sisi lain, jika Puan Maharani salah satu tokoh sentral partai tidak maju sebagai capres, mereka khawatir suara PDI Perjuangan pada Pileg 2024 dapat disalip Partai Gerindra. 

"Efek ekor jas (coat-tail effect) terbukti telah mengungkit elektabilitas Partai Gerindra yang kini semakin mengancam dominasi PDI Perjuangan," pungkasnya. 

Untuk diketahui, populasi survei Polstat kali ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang sudah punya hak pilih atau 17 tahun ke atas dengan jumlah sampel sebesar 1.200 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling). 

Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,83 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka  yang dilaksanakan oleh tenaga terlatih dengan panduan kuesioner.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut