Tagar Tangkap Eko Kuntadhi Trending Twitter, Netizen Dukung Ustaz Adi Hidayat Lapor Polisi
JAKARTA, iNews.id - Tagar #TangkapEkoKuntadhi trending di Twitter Indonesia Senin (31/5/2021) pagi hingga siang ini. Netizen ramai-ramai mendukung rencana Ustaz Adi Hidayat melaporkan pegiat media sosial itu ke Polri.
Dukungan terhadap UAH, panggilan akrab Ustaz Adi Hidayat, antara lain ditunjukkan pegiat media sosial Geisz Chalifah. Dia turut mengecam ucapan yang menyudutkan UAH terkait donasi untuk rakyat Palestina.
“Tentu saja sebagai orang waras saya mengagumi Ustadz Adi Hidayat, penuturunannya sistimatis. Lalu kebaikan yang dilakukannya difitnah oleh orang yang saya tau gembel (mungkin sekarang sejak jadi buzzer rejeki haramnya udah lumayan). Saya mendukung sepenuhnya langkah hukum yang dilakukan oleh UAH,” cuitnya, dikutip Senin (31/5/2021).

Persoalan ini berpangkal dari aksi UAH menggalang dana untuk membantu rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman militer Zionis. Pendakwah ini pun menyalurkan donasi tersebut.
Namun rupanya ada pihak-pihak yang kurang senang dengan aksi itu. Eko Kuntadhi melalui akun Twitter, menyebut dari total Rp60 miliar yang terkumpul hanya diserahkan tak sampai setengahnya.
"Alhamdulillah. Terkumpul Rp60 M. Diserahkan Rp14 Miliar," cuit Eko pada Selasa (25/5/2021).
Terhadap kicauan tersebut Adi Hidayat pun meradang. Dia mengaku sudah menyiapkan pengacara untuk melaporkan pihak yang melakukan fitnah terhadapnya mengenai donasi bantuan itu.
"Jangan ganggu singa yang sedang berzikir. Kalau sudah mengaum, itu akan sangat sulit untuk dihentikan," kata Adi Hidayat dalam video bertajuk "Masih Mau Audit! Ini Laporannya!.
Adi Hidayat mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pengacara dan pihak lainya. "Tolong jangan siapkan materai karena saya sudah banyak materai ini kepada orang-orang yang fitnah dan sebagainya. Saya sudah tempuh langkah hukum," tuturnya.

Sebaliknya, Eko menanggapi balik rencana pelaporan itu. Dia kembali melontarkan sindirannya.
"Hahahaha. Twit kayak gini dilaporin polisi. Sensi amat!," tulis Eko, Senin (30/5/2021).
Komisaris salah satu perusahaan BUMN itu mengingatatkan, keterbukaan publik amat penting karena bisa saja dana itu disalahgunakan.
Editor: Zen Teguh