Tak Cuma Satu! Irawati Puteri, Mantan SPG Ini Diterima di 9 Kampus Top Dunia
JAKARTA, iNews.id - Mantan SPG yang sempat viral di sosial media, Irawati Puteri kembali menorehkan prestasi. Setelah diterima di Stanford Law School, ia juga diterima di 8 kampus top dunia lainya.
Ira, sapaan akrabnya mengaku memilih Stanford Law School untuk melanjutkan pendidikannya. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan beberapa hal, seperti jumlah mahasiswa dalam kelas dan sistem pembelajarannya.
"Kelasnya sangat intimate, dengan hanya 18-21 orang per jurusan. Sehingga exposurenya akan jauh lebih besar dan bisa menjalin kedekatan dengan faculty members (dosen, profesor). Ini akan penting untuk menjalani S3 nanti. Aku punya rencana S3 juga," tutur dia dalam keterangan kepada iNews.id, Senin (3/4/2023).
Adapun, 9 kampus yang menerima Ira sebagai calon mahasiswanya adalah sebagai berikut
1. Columbia Law School
2. New York University School of Law
3. Cornell Law School
4. PennCarey Law
5. Michigan Law School
6. Berkeley
7. Stanford Law School - Law, Science, and Technology
8. Stanford Graduate School of Education - International Comparative
9. Stanford Graduate School of Education - International Education Policy Analysis
Adapun, Ira mengaku selama proses mendaftar S2 ada beberapa tantangan yang ia alami. Misalnya, perasaan bahwa diri tidak mampu menulis essay untuk S2.
Namun, kata Ira, hal itu bisa diatasi dengan teguh pada pendirian. Pasalnya, tidak ada yang tahu hasilnya tanpa memulai suatu hal hingga selesai.
"Tantangannya adalah menjaga keteguhan hati selama berproses menulis essay. Akan ada saat-saat di mana kita merasa diri kita tidak mampu. Tapi aku harap teman-teman bisa berteguh dan bertekad menyelesaikan apa yang kalian mulai. Kita tidak akan pernah tahu kalau tidak pernah coba," ujar dia.
Untuk mengikuti pendaftaran S2, ada beberapa halyang juga harus diperhatikan, misalnya dari biaya. Sebab, Ira mengaku biaya mendaftar S2 ke luar negeri tidaklah murah karena ada tes TOEFL yang harus diikut,
"Menabung dari segi finansial dan menjaga kesehatan mental. Biaya yang dikeluarkan untuk mendaftar S2 tidak murah, contohnya untuk TOEFL biayanya sekitar Rp3.000.000 per test," ucap lulusan S1 Hukum UI ini.
Oleh karena itu, Ira mengingatkan agar para generasi muda menabung dari jauh-jauh hari bila ingin menempuh pendidikan di luar negeri dan belajar dengan giat. Dengan begitu, biaya tes yang dikeluarkan tidak akan berlebih.
"Aku mengerti ini sangat berat dan perlu menabung jauh-jauh hari untuk ini. Selain itu juga harus dipersiapkan jauh-jauh hari supaya tidak perlu mengulang test dan bayar lagi," tuturnya.

Sementara itu, Ira juga sangat peduli dengan para siswa-siswi yang memiliki keterbatasan, baik dari sisi finansial dan juga demotivasi. Oleh karena itu, ia membuka beasiswa untuk siswa SMA/gap year/ mahasiswa aktif D3/D4/S1/S2.
Ira menjelaskan beasiswa ini bentuknya tidak penuh, hanya berupa tunjangan dana. Penerima beasiswa pun bisa menggabungkan beasiswa lainnya selama diizinkan.
"Aku mau membuka kesempatan untuk mereka yang punya keterbatasan (tidak hanya dari segi finansial, tapi mungkin juga untuk mereka yang merasa sedang demotivasi) agar semangat melanjutkan pendidikan," kata dia.
Selain tunjangan dana, Ira juga akan membuka sesi mentoring. Sesi ini dibuka untuk setiap orang yang ingin belajar di luar negeri, bahkan ia akan mengajak beberapa awardee lainnya, seperti Andhika Putra Sudarman yang telah lulus dari Harvard Law School.
Adapun, beasiswa ini dibuka sejak 31 Maret 2023 melalui aplikasi SejutaCita tanpa kuota dan akan diumumkan pada 15 Mei 2023. Namun, pendaftar per harinya dibatasi hanya 100 orang per hari.
Wah, keren ya. Semoga bisa menginspirasi!
Editor: Puti Aini Yasmin