Tangga Nada Pentatonis, Pengertian, Jenis dan Contohnya
JAKARTA, iNews.id - Ada berbagai tangga nada pentatonis yang sebaiknya dipelajari siswa agar bisa membedakan jenis tangga nada dengan baik. Berikut adalah penjelasan mengenai tangga nada pentatonis yang bisa kamu pelajari.
Sebelum masuk ke materi tangga nada pentatonis, mari kita ketahui terlebih dulu tentang tangga nada. Melansir buku ‘SBDP Kelas 5 Tema 6 Kemendikbud’ tangga nada adalah nada-nada yang disusun secara berurutan dari nada paling rendah hingga nada paling tinggi.
Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri dari 5 nada pokok. Penta artinya lima, tone artinya nada. Sehingga tangga nada pentatonis memiliki 5 nada.
Tangga nada pentatonis tidak dilihat berdasarkan urutan tangga nadanya. Tangga nada pentatonis biasanya digunakan pada musik daerah yang menggunakan alat musik tradisional. Seperti alat musik karawitan Jawa dan Sunda.
Tangga nada pentatonis terbagi menjadi dua yaitu tangga nada slendro dan pelog.
Tangga nada slendro adalah tangga nada yang memiliki karakteristik gagah, berani, lincah dan gembira. Contoh lagu daerah yang dinyanyikan dengan tangga nada slendro adalah Lir Ilir dari Jawa Tengah, Cing Cangkeling dari Jawa Barat dan Cening Putri Ayu dari Bali.
Tangga nada pelog adalah tangga nada yang memiliki lima nada dan digunakan dalam musik gamelan Jawa dan Bali. tangga nada pelog biasanya ditulis dalam 5 nada. Gambang Suling dari Jawa Tengah, Tari Bali dari Bali dan Jamuran dari Jawa Timur.
Tangga nada pentatonis mengurangi 2 nada, dalam hal ini terdapat dua macam tangga nada pentatonis.
c-d-e-g-a-c’ (tanpa f dan b).
c-e-f-g-b-c’ (tanpa d dan a).
Tangga nada pentatonis pada umumnya digunakan pada musik tradisional di Cina dan Jepang, termasuk di Indonesia pada musik gamelan (Jawa). Khusus pada gamelan Jawa, dua macam tangga nada pentatonis tersebut dinamakan titi laras slendro dan titi laras pelog.
Nah, itu dia materi tangga nada pentatonis, semoga kamu dapat memahaminya ya!
Editor: Puti Aini Yasmin