Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bela Din Syamsudin, Mahfud MD: Beliau Kritis, Bukan Radikalis
Advertisement . Scroll to see content

Tanggapi Cuitan Mahfud MD, GAR ITB: Mungkin Belum Baca Laporan ke KASN

Minggu, 14 Februari 2021 - 03:56:00 WIB
Tanggapi Cuitan Mahfud MD, GAR ITB: Mungkin Belum Baca Laporan ke KASN
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: Twitter)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menkopolhukam Mahfud MD melalui akun Twitter menyatakan bahwa pemerintah tidak menindaklanjuti laporan terhadap Presidium KAMI Din Syamsudin. Dalam cuitannya, Mahfud juga menilai Din Samsudin tidak radikal.

Seperti diketahui Gerakan Anti Radikalisme (GAR) yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) melaporkan Din Syamsudin terkait isu radikalisme kepada Komisi Aparatur Sipil negara (KASN).

“Pak Tjahjo mendengarkan saja, namanya ada orang minta bicara untuk menyampaikan aspirasi ya didengar. Tapi pemerintah tidak menindaklanjuti apalagi memeroses laporan itu,” kata Mahfud MD melalui akun Twitter, @mohmahfudmd, Sabtu (13/2/2021).

Terkait cuitan Mahfud tersebut, juru bicara GAR ITB Shinta Madesari menyebut bahwa mungkin mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu belum membaca surat yang ditujukan kepada ke KASN.

“Ya mungkin pak Mahfud juga belum baca surat GAR kepada KASN ya,”  kata Shinta Madesari, Minggu (14/2/2021).

Shinta mengemukakan, akan mengirimkan surat tersebut kepada Mahfud. Sehingga Mahfud MD akan memahami duduk persoalan sehingga GAR ITB melaporkan Din Samsudin ke KASN.

“Kami akan kirimkan tembusan surat-surat kami mengenai Pajak Din  ini ke Pak Mahfud. Supaya beliau memahami dulu duduk perkaranya, apa isi laporan GAR kepada KASN,” ujarnya.

Shinta juga berharap pemerintah dapat bertindak tegas terhadap dugaan pelanggaran aturan ASN yang dilakukan oleh Presidium KAMI Din Syamsudin.

“Ketegasan pemerintah diperlukan agar tidak terjadi preseden buruk di kemudian hari terhadap pelanggaran-pelanggaran aturan oleh ASN. Jangan yang pangkatnya kecil ditindak tetapi yang besar-besar dibiarkan,” tutur Shinta.

Editor: Agus Warsudi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut