Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Tegaskan Kasus di Manado Bukan Omicron, Luhut Sebut Hanya Ada di Wisma Atlet

Senin, 20 Desember 2021 - 19:03:00 WIB
Tegaskan Kasus di Manado Bukan Omicron, Luhut Sebut Hanya Ada di Wisma Atlet
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengatakan kasus di Manado bukan Omicron. (Foto: iNews/Dicky Wismara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan sampai saat ini kasus Covid-19 varian Omicron hanya ada di RSDC Wisma Atlet kemayoran. Hal itu disampaikan Luhut menanggapi penemuan kasus probable Omicron di Manado, Sulawesi Utara yang ditemukan pada tiga WNA asal China.

“Jadi terkonfirmasi baru berita yang di Manado tidak Omicron. Jadi Omicron hanya ada di Wisma Atlet. Dan sekarang kita sealk (memalangi) Wisma Atlet. Jadi saya mohon masyarakat Indonesia tahu hanya ada satu tempat yang ada omicron yaitu di Wisma Atlet,” katanya, Senin (20/12/2021).

Dia mengatakan Wisma Atlet pun tengah dilockdown pasca temuan kasus Omicron. Selain itu dia juga menegaskan hingga hari ini belum ada kasus Covid-19 varian Omicron yang ditemukan di tengah masyarakat.

“Sampai hari ini belum ditemukan di tengah masyarakat. Oleh karena itu ayo kita patuhi semua nanti instruksi-instruksi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan,” ucapnya.

Sebelumnya, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah darurat untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Dia memastikan pemerintah akan melakukan pengetatan jika kasus Covid-19 harian menembus 500 orang.

Seperti diketahui pemerintah Indonesia sedang menyiapkan langkah antisipasi menyusul ditemukannya kasus pertama Omicron beberapa waktu lalu.

"Kami sudah melakukan kontijensi, tindakan-tindakan darurat jika hal-hal sebagai berikut terjadi. Kami menggunakan threshold 10 kasus per juta penduduk per hari atau setara 2.700 kasus per hari. Tetapi kami akan mulai melakukan pengetatan ketika kasusnya melebihi 500 dan 1.000 kasus per hari,” katanya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut