Temuan Seaglider di Selayar, Ini Kata Menhan Prabowo
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertahanan meminta masyarakat tak berpolemik yang kontroproduktif mengenai temuan seaglider di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan. Kemhan dan Mabes TNI, khususnya Angkatan Laut, akan menangani hal ini.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjutkan, mengatakan saat ini TNI AL sudah menyatakan drone yang ditemukan tersebut adalah seaglider. Piranti ini biasa digunakan untuk survei data oseanografi.

“Untuk lebih rinci pihak TNI AL melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi akan menyelidiki lebih lanjut drone tersebut,” kata Dahnil melalui keterangan tertulis, Senin (4/1/2020).
Menhan, kata dia, sejak awal berkomitmen untuk memperkuat pertahanan Indonesia. Itulah mengapa Prabowo melakukan muhibah ke banyak negara produsen alutsista terbaik, untuk mendapatkan alutsista terbaik pula.
Alutsista itu akan digunakan untuk memperkuat pertahanan Indonesia, baik laut, udara dan darat, juga kepentingan memperkuat diplomasi pertahanan tentunya. Menhan sekaligus berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia.
“Dan mari bersama memperkuat pertahanan rakyat semesta untuk memastikan NKRI yang lebih kuat,” tuturnya.
Benda yang semula ramai disebut drone ditemukan nelayan di Perairan Pulau Bonarante, Selayar. Piranti itu diduga milik China. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudho Margono mengonformasi benda tersebut sebagai seaglider.
Berdasarkan sejumlah literatur, seaglider yakni robot/kendaraan nirawak yang dapat bekerja secara otomatis tanpa operator berdasarkan perubahan daya apung (buoyancy) agar dapat bekerja dalam tiga kondisi, yaitu mengapung, melayang, dan tenggelam.
Yudo memberikan waktu satu bulan kepada Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Kapushidrosal) Laksda TNI Agung Prasetiawan untuk mengungkap temuan ini. Nantinya, kata Yudo, Pushidrosal akan bekerja sama dengan kementerian/Lembaga terkait.

Yudo juga akan melaporkan temuan benda ini kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Hal itu dikarenakan belum diketahui negara atau pihak mana sebagai pemilik.
Anggota Komisi I DPR Sukamta sebelumnya mengatakan, temuan seaglider tersebut menjadi tantangan bagi Menhan Prabowo untuk meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan terutama penginderaan jarak jauh.
Editor: Zen Teguh