Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Golkar Sindir Demokrat, Jangan Jadikan Gerindra Pelarian Koalisi
Advertisement . Scroll to see content

Temukan Kecocokan dengan AHY, Prabowo: Kita Welcome

Jumat, 06 Juli 2018 - 22:34:00 WIB
Temukan Kecocokan dengan AHY, Prabowo: Kita Welcome
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) saat bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis 27 Juli 2017. (Foto: Koran SINDO)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menemukan kecocokan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jika diusung sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 2019.

Bagi Prabowo, putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu telah mendapatkan tempat di hatinya. AHY sudah dilirik sejak beberapa waktu lalu sebagai salah satu cawapres potensial. Meski begitu, dia akan membahas terlebih dulu dengan calon mitra koalisinya yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Saya kira ini masih penjajakan, saya menyampaikan bahwa kita welcome. Tapi tetap kita ingin menggodok dengan teman-teman mitra saya yang selama ini selalu bersama yaitu PKS dan PAN," kata mantan Danjen Kopassus TNI AD itu di Kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Jumat (6/7/2018).

Prabowo pun membeberkan kecocokan dirinya jika jadi berpasangan dengan AHY. Menurut dia, usia pemilih di bawah 45 tahun pada Pilpres 2019 mendatang besar sekali. Para pemilih dari kalangan anak muda sangat potensial dan akan terwakili oleh AHY.

"Sehingga terwakili semangat generasi muda. Indonesia ini milik anak-anak muda, (maka) kami ini harus menyiapkan," kata Prabowo.

Dia juga memilih masih berada di atas panggung politik karena tidak rela melihat kondisi bangsa dan negara semakin terpuruk. Karena itu, dia ingin membantu, menata, dan membuka jalan bagi anak-anak muda.

"Kita tidak mau mewariskan kondisi di mana bangsa Indonesia tidak berdaulat. Mungkin banyak orang tidak suka, tapi saya menilai Indonesia sudah kehilangan kedaulatannya terutama kedaulatan ekonomi," katanya.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut