Tengku Zulkarnain Bandingkan "Kudeta" Demokrat dengan Kudeta Militer di Myanmar
JAKARTA, iNews.id – Heboh isu pengambilalihan paksa atau kudeta kepemimpinan Partai Demokrat yang diduga melibatkan lingkaran Istana mengundang reaksi mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain. Dia pun membandingkannya dengan kudeta junta militer Myanmar.
”Di Burma (Myanmar) telah terjadi kudeta. Presiden Burma dan Tokoh Wanita Mrs Aung ditangkap. Di Indonesia, beredar berita Partai Demokrat juga mau dikudeta oleh satu sosok Orang Kuat dan Dekat,” cuit Tengku Zul di akun Twitter @ustadtengkuzul, dikutip Selasa (2/2/2021).

Pendakwah asal Sumatera Utara itu pun memberikan dukungan kepada para kader Demokrat untuk solid menhadapi Pemilu 2024. ”Hayo Kader Demokrat Solid lah dan Hadapi Pemilu 2024 dengan Tegar dan Kokoh bersama Pemilihmu...,” katanya.
Seperti diketahui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan, ada upaya dari pejabat di lingkar kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hendak merebut Partai Demokrat. Upaya itu disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/2/2021).
”Kami memandang perlu dan penting untuk memberikan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya yaitu, tentang adanya gerakan politik yang mengarah kepada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa yang tentu mengancam eksistensi dan kedaulatan Partai Demokrat,” kata AHY di Taman Politik Wisma Proklamasi DPP Partai Demokrat.

Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menuding orang dalam yang mencoba mengudeta Partai Demokrat adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Dia juga menunjukkan tempat pertemuan untuk mendongkel itu, kamar presidential suite sebuah hotel berbintang di Jakarta Selatan.
Moeldoko telah merespons tudingan tersebut. Dia menegaskan, isu ini merupakan urusannya. Dia juga meminta agar tidak mengaitkan perkara itu dengan Presiden Joko Widodo.
Editor: Zen Teguh