Tepis Klaim TKN, Gerindra Tanya Kebijakan Jokowi yang Untungkan Rakyat
JAKARTA, iNews.id – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membalas komentar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih dekat dengan rakyat daripada Prabowo Subianto. Menurut dia, klaim Hasto itu masih harus diuji keabsahannya.
Muzani enggan menilai Jokowi secara subjektif. Namun, jika diminta pendapatnya secara objektif, dia akan menilai Jokowi dari kebijakan yang diambil oleh mantan wali kota Solo itu.
“Saya enggak akan menilai Pak Jokowi dekat atau jauh (dengan rakyat) karena buat saya tidak pantas,” tutur Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (16/10/2018).
Salah satu yang menjadi sorotannya adalah penyelenggaraan Annual Meeting (Pertemuan Tahunan) IMF dan World Bank di Bali, beberapa waktu lalu. Pertemuan itu dihadiri para petinggi dari berbagai negara yang mengatur tentang keuangan dunia.
Akan tetapi, di balik penyelenggaraan perhelatan besar dan mewah itu, perekonomian Indonesia justru sedang berada di posisi yang rawan. Faktanya, kata Muzani, sampai saat ini nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS. Hari ini saja, nilai rupiah sudah hampir menyentuh level Rp15.200 per dolar AS.
“Nah itu yang mau kita kritisi. Jadi boleh saja visinya bolak-balik, wara-wiri ke pasar, ke rakyat. Tapi kebijakannya yang mendekatkan rakyat apa?” ucapnya.
Tak sampai di situ saja, wakil ketua MPR itu juga menyoroti kebijakan impor yang sangat merugikan rakyat Indonesia di tengah kondisi ekonomi saat ini yang terus bergejolak. “Jadi, buat kami kedekatan di rakyat itu yang paling penting adalah bagaimana rakyat diuntungkan oleh kebijakannya. Bukan salaman-salaman (dengan warga),” ujar Muzani.
Editor: Ahmad Islamy Jamil