Tepis Terkait Century, Demokrat Sebut Cuitan SBY hanya Ingatkan Bangsa
JAKARTA, iNews.id - Partai Demokrat menepis anggapan yang menyebut cuitan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengarah pada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Cuitan atau ”tweet” itu hanya mengingatkan agar tahun politik berlangsung kondusif.
”Itu tidak seperti apa yang dimaksud. Cuitan tersebut hanya memberikan kewaspadaan kepada aparat penegak hukum jelang tahun politik harus kembali pada peraturan tertinggi,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Agus menerangkan, baik TNI, Polri, ataupun penegak hukum lainnya harus menjunjung tinggi netralitas. Sebab netralitas adalah peraturan tertinggi ketentuan umum dan ketentuan yang harus dilaksanakan.
"Jadi menurut saya rasanya tidak seperti itu. Pak SBY sebagai bapak bangsa memberikan warning, memberikan pandangan politik ini sudah memasuki tahun politik sehingga semuanya harus kembali pada peraturan tertinggi," Kata pria yang akrab disapa Aher itu.
SBY dalam cuitannya pada Selasa, 17 April 2018 berharap agar penegak hukum seperti Polri, Kejaksaan dan KPK tidak kesusupan agen-agen politik. SBY juga berharap intelijen tidak dijadikan alat politik.
”Semoga penegak hukum ( kepolisian, kejaksaan & KPK) tidak "kesusupan" agen-agen politik. Semoga intelijen juga tidak jadi alat politik *SBY*,” tulis Presiden ke-6 RI ini. ” Semoga "black campaign" & "character assasination" tidak menjadi-jadi. Semoga tahun ini tak dipenuhi "hoax", "hate speech" & intimidasi *SBY*,” lanjut dia.
Atas cuitan itu sejumlah pihak mengaitkannya dengan putusan PN Jakarta Selatan yang memerintahkan agar mantan Wakil Presiden Boediono ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Bank Century.
Agus menegaskan, netralitas TNI Polri dan aparat hukum serta aparat pemerintah merupakan suatu ketentuan pokok dan ketentuan umum. Dengan demikian, sesuatu yang digariskan secara tegas bahwa TNI Polri harus menjaga netralitas.
"Sehingga netralitas itu betul-betul menjadi kunci utama untuk suksesnya daripada pemilu pilkada dan suksesnya kehidupan berbangsa dan bernegara secara demokratis," kata dia.
Editor: Zen Teguh