TGB Zainul Majdi Dorong IAAI Mataraman Kokohkan Moderasi Beragama

JAKARTA, iNews.id - Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia TGB HM Zainul Majdi mendorong alumni Al Azhar mengokohkan moderasi beragama. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Grand Syeikh Al Azhar.

TGB menyampaikan hal ini saat melantik pengurus Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia (IAAI) Jawa Timur wilayah Mataraman. Pengurus ini berasal dari Magetan, Madiun, Pacitan, Trenggalek, Ngawi, dan Ponorogo. 

Baca Juga

Polusi Udara Melanda New Delhi, Warga Serukan Demonstrasi Massal

"Kita terus sebarkan tentang wasathiyah," katanya di Ponpes Ar Rohman, Desa Tegalrejo, Kabupaten Magetan, Minggu (4/9/2022).

Dia pun mengingatkan kepada para pengurus IAAI Mataraman agar tidak terpecah karena perbedaan organisasi, politik, profesi atau suku bangsa. Bila sampai terpecah belah, maka itu tak sejalan dengan yang digariskan Al Azhar.

Baca Juga

TGB Zainul Majdi Tegaskan Politik Perindo untuk Menyatukan Bangsa

"Kekompakan dan mencari titik temu kita dapat belajar dari Indonesia," ujarnya.

TGB menegaskan Indonesia merupakan bukti nyata ikhtiar saat mencari titik temu yang paling mulia sebagaimana tertuang dalam Pancasila. Wasathiyah menurutnya dimaknakan sebagai kata kerja, maknanya tak boleh putus mencari yang terbaik. 

"Di antara syaratnya adalah perjumpaan. Harus banyak kepala bertemu bersama-sama untuk bicara, dalam kehidupan sosial harus ada pertemuan," ucapnya.

Sebelumnya Ketua IAAI Jawa Timur Muhammad Al Barra mengatakan pelantikan pengurus IAAI Mataraman ini melengkapi pelantikan daerah sebelumnya. Pengurus wilayah yang sudah dilantik antara lain Banyuwangi, Jember, dan Lamongan.

"Kami senang sekali untuk pelantikan di Mataraman Pak TGB hadir," katanya.

Gus Barra sapaan akrabnya mengingatkan para pengurus IAAI Mataraman untuk terus menyuarakan moderasi beragama. Alumni Al Azhar menurutnya harus sanggup menampilkan Islam yang ramah.

"Kita hadirkan Islam ramah bukan marah," tuturnya.

Hadir dalam pelantikan itu antara lain Bupati Magetan Suparwoto beserta tokoh masyarakat setempat.

Editor: Rizal Bomantama