Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hasto Jelaskan Tersangka Korupsi DJKA Donatur Rumah Aspirasi di Pilpres 2019
Advertisement . Scroll to see content

Timses Jokowi Minta Kaum Milenial Jaga Indonesia dari 'Kaum Radikal'

Sabtu, 29 Desember 2018 - 13:18:00 WIB
Timses Jokowi Minta Kaum Milenial Jaga Indonesia dari 'Kaum Radikal'
Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma'ruf, Maman Imanulhaq, berorasi dalam acara Haul Gus Dur dan Pelantikan Pengurus Cabang GP Ansor di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (28/12/2018). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

MAJALENGKA, iNews.id – Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi–Ma’ruf, Maman Imanulhaq, menilai tantangan bangsa hari ini adalah munculnya kelompok radikal yang memiliki ciri khas gerakan menolak Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI sehingga menimbulkan kegaduhan dan perpecahan. Karena itu, dia melihat generasi milenial punya peran penting untuk menjaga eksistensi Indonesia dan nilai keberagamaannya.

“Ancaman terhadap Indonesia muncul dari kelompok yang mengafirkan orang yang berbeda pandangan. Mereka menolak toleransi dan ideologi bangsa yaitu Pancasila. Saatnya milenialis (kaum milenial) membendung ini,” ujar Maman saat berorasi dalam acara Haul Gus Dur dan Pelantikan Pengurus Cabang GP Ansor di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (28/12/2018) kemarin.

Tokoh NU itu mengatakan, Indonesia adalah negara yang diberkahi dengan berbagai macam suku, bahasa, kebudayaan, agama, dan kepercayaan. Para tokoh bangsa, termasuk para kiai dan habib, berhasil menguatkan karakter masyarakat Indonesia yang cinta damai, toleran, dan gotong royong dalam prinsip yang disepakati bersama yaitu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Maman beranggapan, kaum milenial atau biasa juga disebut generasi Y punya peran penting dalam melawan gerakan radikalisme dan terorisme dengan menguatkan nasionalisme. Para milenial sebagai kelompok demografi setelah generasi X yang lahir pada awal 1980-an, juga bisa menangkal paham-paham ekstrem melalui gerakan literasi di masjid-masjid dan pesantren-pesantren, serta mengusung keadaban publik di dunia nyata dan media sosial (medsos).

“Kita tidak ingin Indonesia hancur seperti negara-negara di Timur Tengah yang hanya karena perbedaan pandangan politik mereka bercera-berai. Hanya karena hoaks mereka saling bunuh. Kita harus menjaga Indonesia,” kata dia.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut