Tips Bahagia ala Wabendum Pemuda Perindo, Menabung hingga Hindari Gaya Hidup Mewah

JAKARTA, iNews.id - Banyak orang mengharapkan bahagia dengan terpenuhinya kebutuhan, hidup sehat dan tercapai berbagai tujuan. Namun, hal tersebut tidak mudah diperoleh, perlu perjuangan, usaha keras dan komitmen yang tinggi. 

Wakil Bendahara Umum DPP Pemuda Perindo Dyona Christy Silitonga memberikan sejumlah tips agar dapat meraih kebahagiaan dengan tercukupi kebutuhan hidup. Sejumlah cara tersebut di antaranya menabung, aktif berjejaring, bekerja cerdas serta fokus. 

Baca Juga

3 Alasan Donald Trump Jadikan Arab Saudi sebagai Sekutu Utama AS Non-NATO

"Menabung itu perlu. Kalau dulu kita nabung celengan yang harus dipecahin manfaatkan fasilitas ya bank bank yang dimiliki seperti tabungan rencana atau insurance," kata Dyona dalam Podcast Aksi Nyata, Minggu (17/7/2022). 

Dia menjelaskan, untuk menabung misalnya, pemuda yang baru merintis karir dengan penghasilan yang hanya cukup dapat dilakukan dengan melakukan setiap bulan. Kemudian setelah satu tahun, bisa ditaruh di asuransi. 

Baca Juga

Buka Penjaringan Bacaleg, Partai Perindo Sarolangun Bidik Kaum Milenial

"Jadi tidak berat. Dan tabungan rencana itu nggak besar ada loh ya yang Rp100.000. Kalau nabung itu komitmen. Bukan masalah cukup nggak, cukup tapi ini komitmen," jelasnya. 

Dia juga memberikan saran hindari pertemuan yang tidak produktif. Lebih baik tidak keluar rumah jika hanya untuk tertawa dan menghabiskan uang. 

"Hidup mah nggak mahal, yang mahal itu gaya hidup," ungkapnya.

Di tengah kemajuan teknologi saat ini, tambahnya, masyarakat khususnya pemuda dapat meningkatkan pendapatan tanpa memerlukan banyak modal. Hanya dengan jualan online dapat menambah penghasilan. 

"Sekarang jualan saja bisa online. Jadi yang usia produktif nggak harus ke kantor kan," katanya. 

Dyona juga mengajak anak muda mencari cara agar bisa lepas dari kesusahan. Dia mengingatkan jangan selalu mengeluh atas apa yang terjadi tetapi harus cepat mencari solusi agar keluar dari penderitaan. 

"Kalau sering mengeluh berarti betah pada kondisi mengeluh. Maka harus katakan jangan pada kondisi mengeluh," kata Dyona.

Editor: Reza Fajri