TKN Jokowi-Ma'ruf: Polemik Budek dan Tuli Tak Pengaruhi Elektabilitas
JAKARTA, iNews.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) mengaku tak khawatir polemik 'budek dan buta' dapat menurunkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Mengingat, pernyataan itu hanya kiasan bagi mereka yang tidak mengakui prestasi Jokowi.
"Saya kira soal budek dan buta itu tidak akan berpengaruh pada elektabilitas Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf karena itu adalah hasil olahan framming yang sistematis dan dilakukan oleh teman-teman di sebelah," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding saat dikonfirmasi, Rabu (14/11/2018).
Ketua DPP PKB ini mengaku telah mendengar dan menonton secara utuh video dari pernyataan Ma'ruf Amin tersebut. Menurut dia, apa yang disampaikan ketua umum MUI itu tidak mendiskreditkan orang berkebutuhan khusus.
"Saya kira tidak ada yang bisa membantah bahwa yang dimaksud adalah buta hati atau dalam artian orang-orang yang tidak mengakui fakta-fakta kebehasilan pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi," katanya.
Anggota DPR ini pun menyampaikan keheranannya karena sedari awal ucapan Ma'ruf Amin ramai diperbincangkan dan langsung di-framming. Bahkan, diasosiasikan pihak tertentu yang menyebutkan ucapan mantan rais aam PBNU itu mengarah ke penyandang disabilitas.
"Kita enggak usah terpengaruh dengan framming-framming kayak gitu, itu cara politik murahan," ujar Karding.
Sebelumnya, Ma'ruf Amin menilai ada kesalahpahaman dalam mengartikan ucapannya mengenai buta dan budek. Pernyataan yang menuai polemik itu bukan mengarah pada fisik seseorang.
Dia menuturkan, tidak ada sama sekali niat untuk menyinggung masyarakat yang berkebutuhan khusus (difabel). Pernyataan budek dan buta yang dimaksud lebih kepada hatinya.
"Itu kan salah paham, yang saya maksud buta hati. Matanya enggak buta, jadi enggak ada hubungannya dengan fisik," ujar Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018).
Editor: Djibril Muhammad