Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jalankan Instruksi Prabowo, TNI AD Kerahkan Logistik Skala Besar ke Sumatera
Advertisement . Scroll to see content

TNI AD Pastikan Tindak Tegas Prajurit yang Terbukti Terlibat Kasus Terbunuhnya Pendeta Yeremia

Kamis, 12 November 2020 - 16:27:00 WIB
TNI AD Pastikan Tindak Tegas Prajurit yang Terbukti Terlibat Kasus Terbunuhnya Pendeta Yeremia
Letjen TNI Dodik Wijanarko saat hendak rapat dengan pimpinan KPK beberapa waktu lalu. (Foto: Antara).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen Dodik Wijanarko memastikan TNI AD akan menindak dengan tegas para anggotanya yang terbukti terlibat dalam kasus penembakan pendeta Yeremia Zanambani. Pendeta Yeremia diduga ditembak oleh oknum anggota TNI pada Sabtu (19/9/2020) saat tengah berada di kandang babi miliknya.

Dodik menjelaskan, hingga saat ini tim investigasi gabungan dari TNI AD dan Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih masih melakukan proses penyelidikan dan penyidikan.

"Kasus kekerasan dan penembakan terhadap korban pendeta Yeremia Zanambani pada tanggal 19 September 2020 masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh tim gabungan, apabila dikemudian hari sudah didapat alat bukti yang cukup akan
dilaksanakan proses hukum," kata Dodik di Mampuspomad, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2020).

Lebih lanjut Dodik menuturkan, selain sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kasus penembakan Yeremia, dia juga menaruh perhatian ke satu peristiwa lain. Menurutnya, peristiwa tersebut yakni hilangnya dua orang tahanan di Koramil Sugapa pada 21 April lalu.

Dia memastikan, TNI AD akan menyelesaikan semua kasus yang melibatkan anggota yang melanggar hukum. Penanganan kasus, kata Dodik, dipastikan akan berjalan secara terbuka.

"Yakini bahwa kasus yang telah terjadi dan melibatkan oknum TNI AD akan ditindak lanjuti sesuai ketentuan hukum dengan transparan dan tuntas," ucapnya.

Sekadar informasi, rangkaian kekerasan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, sampai saat ini masih terus menarik perhatian. Beberapa kementerian dan lembaga, seperti Komnas HAM, Tim Kemanusiaan Provinsi Papua untuk Kasus Kekerasan Terhadap Tokoh Agama hingga, Kemenko Polhukam sibuk mencari fakta yang sebenarnya.

Menko Polhukam Mahfud MD sampai membuat sebuah tim khusus yang diberi nama Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya untuk membuat kasus tersebut menjadi terang. Anggota TGPF terdiri dari 30 orang yang berasal dari berbagai latat belakang dan diketahui oleh Benny Mamoto

Pembentukan TGPF tertuang dalam Keputusan Menko Polhukam Nomor 83 Tahun 2020 tentang Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa Kekerasan dan Penembakan di Kabupaten Intan Jaya yang ditetapkan pada Kamis (1/10/2020). TGPF pun telah menyelesaikan tugasnya san laporan hasil investigasi mereka telah diserahkan kepada Mahfud pada Rabu 21 Oktober lalu.

Ketika konferensi pers penyerahan hasil laporan oleh TGPF, Mahfud MD menyebut terbunuhnya seorang pendeta bernama Yeremia Zanambani ada dugaan keterlibatan oknum aparat. Namun tak menutup kemungkinan. kata Mahfud pendeta dibunuh oleh pihak lain.

"Mengenai terbunuhnya pendeta Yeremia Zanambani, informasi dan fakta yang didapatkan di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat," ujarnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut