Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BNPB Pastikan 849 Ribu Pengungsi Tertangani, Distribusi Logistik Terus Mengalir
Advertisement . Scroll to see content

Tokoh Masyarakat Harus Jadi Role Model Perubahan Perilaku untuk Atasi Covid-19

Jumat, 02 Oktober 2020 - 21:30:00 WIB
Tokoh Masyarakat Harus Jadi Role Model Perubahan Perilaku untuk Atasi Covid-19
Tim Pakar Satgas Covid-19, Turri Wongkaren (Foto: BNPB)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perubahan perilaku merupakan ujung tombak untuk mengentaskan penyebaran virus Corona (Covid-19). Namun, seluruh wilayah yang ada di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu wilayah dengan lainnya.

Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Turro Wongkaren menyebut salah satu kuncinya dengan adanya contoh yang baik dari tokoh masyarakat seperti tokoh agama dan selebritas.

“Jadi pendekatan yang paling cocok dan harus kita lakukan adalah pendekatan yang nomor satu mengerti dulu, masyarakat di wilayah tertentu seperti apa. Yang kedua karena di Indonesia salah satu yang memang penting adalah role model. Role model itu bisa dari tokoh agama, tokoh masyarakat, bisa selebritas,” tutur Turro dalam diskusi di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Turro menegaskan, dengan adanya role model dari tokoh masyarakat, akan ada satu kesatuan acuan untuk perubahan perilaku dalam menekan laju angka Covid-19 di Tanah Air.

“Pentingnya role model ini adalah supaya masyarakat adanya satu kesatuan ‘Oh jadi yang bener tuh seperti ini toh,” ucapnya.

Namun, menurut Turro, jika para tokoh maupun pimpinan daerah tidak mencontohkan penerapan protokol kesehatan, masyarakat akan acuh.

“Kalau sampai masyarakat melihat pemimpin katakanlah pejabat dari pemerintah daerahnya kalau rapat itu enggak pakai masker, mereka akan berpikir kayaknya enggak terlalu perlu. 'Karena lihat aja itu, Bapak Pejabat atau Ibu Pejabat kalau ngomong itu deket-deketan, enggak pakai masker'. Nah, ini kan bahaya kalau begini,” tutur Turro.

Selain itu, Turro mengatakan pendekatan yang saat ini dilakukan Satgas adalah pertama melihat masing-masing wilayah dan komunitasnya.

“Karena komunitas macam-macam, ada komunitas adat, jadi komunitas yang budayanya sama seperti suku Jawa, Sunda, dan lain-lain,” katanya. (CM)

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut