Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar 10 Anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie Jadi Ketua  
Advertisement . Scroll to see content

Tokoh Senior Dialog soal Bangsa dengan Menko Polhukam Mahfud MD 

Jumat, 27 Agustus 2021 - 13:35:00 WIB
Tokoh Senior Dialog soal Bangsa dengan Menko Polhukam Mahfud MD 
Menko Polhukam Mahfud MD berdialog dengan berbagai tokoh bangsa (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sejumlah tokoh senior dari kalangan intelektual, mantan pejabat, dan aktivis masyarakat sipil memenuhi undangan Menko Polhukam, Mahfud MD untuk berdialog secara virtual pada Kamis (26/8/2021) malam. Para tokoh tersebut membahas persoalan bangsa.

Mereka yang hadir antara lain Emil Salim, Kuntoro Mangkusubroto, Goenawan Mohamad, Abdillah Toha, Bagir Manan, Faisal Basri, dan Laode M. Syarief. Hadir pula Erry Riyana Hardjapamekas, Muhammad Nuh, Rhenald Kasali, Halim Alamsyah, Alwi Shihab, Nadirsyah Hosen, Al Hilal Hamdi, Khairil Anwar Notodiputro, dan Hikmahanto Juwana. 

Dialog ini merupakan kelanjutan dari rangkaian pertemuan Menko Polhukam dengan berbagai unsur masyarakat, untuk mendengarkan masukan sekaligus menjelaskan pilihan kebijakan yang ditempuh pemerintah, khususnya di bidang politik, hukum, dan keamanan.

“Saya tahu para senior dan sahabat semua orang-orang yang sikapnya jelas terhadap upaya perbaikan bangsa, karena itu saya ingin banyak mendengar tentang apa saja yang perlu menjadi catatan penting saya, baik terkait penegakan hukum, politik, maupun masalah keamanan, dan masalah-masalah lain yang mungkin perlu ditangani pemerintah” ujar Mahfud mengawali dialog. 

Para tokoh secara bergantian menyampaikan pandangan sekaligus masukan kepada pemerintah melalui Menko Mahfud MD. Emil Salim mempertanyakan sikap pemerintah yang merencanakan anggaran besar untuk persenjataan dan pemindahan ibukota, di saat keuangan negara sedang mengalami tekanan yang berat. 

“Saya berempati dengan Menteri Keuangan yang pusing kepala, tetapi banyak dari teman-teman kita di departemen kurang paham bahwa pengeluaran menjadi terbatas sehingga berbagai pengeluaran seperti pembelian senjata, ibukota negara dan macam-macam, berjalan seolah-olah keuangan itu tersedia banyak, padahal tidak. Ini bakal menyulitkan pengelolaan keuangan negara,” ujar Emil yang juga ekonom senior dan Guru Besar UI. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut