Ucapan Kiai Ma'ruf Amin soal Budek dan Tuli Cuma Kiasan
JAKARTA, iNews.id - Lembaga Advokasi untuk Disabilitas Inklusi (Audisi) menilai pernyataan cawapres KH Ma’ruf Amin tentang budek (buta) dan tuli hanya kiasan. Pernyataan tersebut tidak dimaksudkan untuk merendahkan disabilitas.
”Saya yakin Pak Kiai tidak bermaksud untuk menyinggung apalagi merendahkan disabilitas terkait dengan diksi yang memang diakui agak keliru penggunanya. Tapi, saya yakin itu tidak bermaksud demikian," kata pendiri Audisi Yustitia Arief di Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Yustitia menjelaskan, perkataan Ma’ruf hanya kiasan untuk orang yang tidak mau melihat hasil kinerja Presiden Joko Widodo. Buta dimaksudkan sebagai tidak mau melihat kebaikan dan tuli sebagai tidak mau mendengar keberhasilan karena tertutup rasa benci.
"Jadi saya rasa ini hanya ungkapan, kiasan saja. Ini tidak secara fisik. Ini kiasan," kata dia.
Yustitia juga mengharapkan agar publik tidak menganggap pernyataan itu sebagai buta dan tuli secara fisik. "Saya mengimbau bagi teman-teman disabilitas untuk tidak melihat ini secara fisik," ujarnya.
"Jangan cepat berasumsi bahwa ini langsung secara fisik," tambah Kordinator Gugus Tugas Difabel Direktorat Penggalangan dan Jaringan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf itu.
Menurut Yustitia, komitmen Jokowi terhadap penyandang disabilitas sudah baik. Hal itu sudah dilakukan Jokowi sejak menjadi wali kota Solo. Jokowi melibatkan disabilitas dalam pembangunan.
Kendati demikian, Yustitia berpendapat pernyataan tersebut memang kurang tepat karena bisa dipersepsikan pada disabilitas netra dan tuli.
Editor: Zen Teguh